SuaraJogja.id - Beberapa waktu lalu aliansi buruh di DIY menuntut kenaikan upah minimum.
Mereka menuntut kenaikan mencapai 15-50 persen pada tahun depan.
Tuntutan tersebut mengingat upah yang saat ini diterima masih terlampau murah.
Hal itu seperti diungkap Koordinator Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) DIY Irsad Ade Irawan.
Baca Juga: Jadi Perdebatan di Media Sosial, Segini UMR Jogja 2023
Lantas bagaimana tanggapan warga DIY terkait tuntutan tersebut?
Anan (23), salah satu karyawan yang bekerja di toko retail Seturan mengaku senang dan sangat mendukung harapan kenaikan upah tersebut.
Pria asal Klaten ini mengatakan bahwa tidak semua karyawan yang bekerja di Yogyakarta itu asli Yogyakarta. Khususnya karyawan yang berada di tempatnya bekerja saja, banyak sekali yang bukan asli Yogyakarta.
Hal tersebut menyebabkan semakin tingginya kebutuhan biaya hidup di Yogyakarta sebagai seorang perantau.
Terlebih, bila ditilik lebih jauh angka kebutuhan hidup layak pekerja di Yogyakarta jauh lebih tinggi dibanding UMK setempat.
Baca Juga: 2 Alasan UMR Jogja Jadi Salah Satu Terendah di Indonesia
Anan menjelaskan juga bahwa standar upah saat ini cenderung kurang untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, terlebih jika harus menabung untuk masa depan.
"Menurut saya itu hal yang bagus, saya sebagai salah satu pekerja juga mendukung. Karena UMP Jogja yang sekarang itu menurut saya tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kurang banget lah. Terlebih, harga-harga di Yogyakarta sebagian besar kan mengikuti standar harga mahasiswa. Yang mana tentu kami sebagai pekerja dengan upah yang terbatas menjadi sangat kesulitan mengikutinya. Apalagi kalau untuk menabung, sangat kesulitan", ucap Anan.
Karyawan lainnya, Reza (23) juga mengatakan hal yang kurang lebih sama.
Pria asli Yogyakarta ini mengaku senang, dan sangat menginginkan kenaikan upah di Yogyakarta.
Meski begitu, menurutnya standar upah di Yogyakarta saat ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meski memang dia juga mendukung sekaligus mengharapkan kenaikan upah di tahun 2024.
"Saya mendukung sih kenaikan upah itu. Tapi bagi saya UMP Yogyakarta sekarang sudah cukup. Bisa untuk memenuhi keperluan makan, dan lain sebagainya. Tapi mungkin bagi orang lain berbeda ya. Karena kan kebutuhan setiap orang juga berbeda.", jelas Reza.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
- 7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik Memutihkan Wajah, Harga Murah Mulai Rp32 Ribuan
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY