SuaraJogja.id - Video sejumlah oknum suporter menerobos ke lapangan di Stadion Maguwoharjo setelah pertandingan PSS Sleman vs Bali United usai ramai di bahas di media sosial.
Tak hanya menerobos ke tengah lapangan, para suporter bahkan tampak memukul akrilik bench tempat pemain duduk hingga hancur.
Diduga oknum suporter tersebut kecewa terhadap kekalahan PSS Sleman dari Bali United dalam lanjutan Liga 1, Jumat (3/11/2023).
Lalu, sekecewa itukah para suporter hingga melampiaskan dengan cara merusak fasilitas stadion?.
Sebelum membahas lebih dalam, harus dimulai dari performa skuat asuhan Bertrand Crasson yang memang akhir-akhir ini menurun drastis. Barangkali, Bertrand Crasson yang menjadi kambing hitam setelah Marian Mihail (pelatih sebelumnya) yang memilih mundur dari jabatan pelatih kepala.
Turunnya performa tim sudah terlihat sejak putaran pertama Liga 1 2023/2024. Hokky Caraka dkk memang menang di laga perdana musim ini ketika dijamu Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Laga keduanya, hanya bermain imbang dengan Persis Solo. Pada laga ketiga dan keempat, performa Super Elja memang turun. Namun skuat yang saat itu masih ditukangi Marian Mihail bisa mengemas tiga kemenangan beruntun. Menang dari Persikabo 1973 (3-2), Bhayangkara FC (3-1) dan Persita Tangerang (3-2).
Setidaknya tiga klub yang disebutkan memang dalam kondisi yang jauh dari performa terbaiknya di Liga 1. PSS Sleman masih cukup unggul menghadapi tiga tim itu.
Perjalanan sebenarnya baru dirasakan oleh Laskar Sembada. Bagaimana tidak, selepas menang dari tiga tim tersebut, mimpi buruk terus berlanjut hingga berakhirnya putaran pertama.
Baca Juga: Link Live Streaming PSS Sleman vs Bali United, BRI Liga 1 3 November
PSS Sleman yang berambisi untuk mengakhiri paceklik kekalahan menghadapi Persib Bandung akhirnya tetap tumbang. Bahkan skor 4-1 menjadi kekecewaan Bertrand Crasson dan kolega.
Selepas putaran pertama berakhir, laga di putaran kedua memang tak butuh waktu lama untuk bergulir. Kalah dari Persib, PSS Sleman mengincar setidaknya 1 kemenangan di laga perdana putaran kedua.
Penyerang mudanya, Hokky Caraka hingga Yevhen Bokhashvili dimainkan bersamaan untuk memberikan daya gedor lebih menghadapi Bali United. Apalagi bermain di kandang, PSS Sleman bisa saja menang dengan ribuan pendukung.
Sayang, berjibaku mati-matian hingga akhir laga, PSS Sleman tak kunjung mengubah angka di papan skor. Kekalahan tipis 1-0 tetap saja membuat kecewa para pemain.
Hal itu pun dirasakan pendukungnya yang rindu akan kemenangan tim. Tercatat 9 pertandingan, termasuk di laga perdana putaran kedua, skuat Laskar Sembada tak kunjung mengantongi tiga poin.
Dari sejumlah penjabaran di atas, barangkali kekecewaan suporter terpicu dengan hasil pertandingan menghadapi Bali United. Hanya mengoleksi 19 poin dari 18 pertandingan membuat tim mendekat ke zona degradasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kunjungan ke UGM, Megawati Ragukan Data Sejarah Penjajahan dan Jumlah Pulau Indonesia
-
Bukan Sekadar Antar Jemput: Bus Sekolah Inklusif Kulon Progo Dilengkapi Pelatihan Bahasa Isyarat
-
Maxride Bikin Bingung, Motor Pribadi Jadi Angkutan Umum? Nasibnya di Tangan Kabupaten/Kota
-
Megawati ke UGM: Soroti Biodiversitas dan Masa Depan Berkelanjutan
-
Alasan Kocak Megawati Soekarnoputri Tolak Kuliah di UGM: 'Nanti Saya Kuper'