SuaraJogja.id - Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid yang tergabung dalam Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud menanggapi hasil survei yang menyebut elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud masih kalah dengan Prabowo-Gibran. Selain itu, Ganjar-Mahfud pun dibuntuti ketat oleh pasangan Anies-Muhaimin.
"Kita fokus saja untuk melalukan konsolidasi suara di tingkat akar rumput. Insyaallah trennya naik, tren suaranya naik. Masih ada waktu," kata Yenny ditemui di Ponpes Ibnu Hadi, Prambanan, Sleman, Sabtu (25/11/2023) malam.
Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu memilih tak ambil pusing soal hasil survei. Ia menilai bahwa ada banyak lembaga survei yang muncul jelang Pemilu dan hasilnya pun akan berubah setiap minggu.
"Survei ini berubah tiap minggu, yang kita dapati dan juga survei itu tergantung siapa yang mensurvei," ucapnya.
Dia dan tim TPN Ganjar-Mahfud mengaku sudah memiliki rujukan tersendiri lembaga survei yang dianggap kredibel. Hasil pun sejauh ini terbukti cukup menggembirakan untuk pasangan Ganjar-Mahfud.
"Kita sudah ada rujukan-rujukan lembaga survei mana yang kita anggap kredibel, itu yang kita jadikan pegangan. Dan hasilnya cukup menggembirakan membuat kita tetap bersemangat. Ditambah konsolidasi insyallah pasangan Ganjar-Mahfud yang akan memenangkan pilpres kali ini," tandasnya.
Hasil Survei
Sebelumnya, Polling Institute menyampaikan hasil survei terkini soal elektabilitas capres dan cawapres menjelang Pilpres 2024. Hasilnya, capres Prabowo Subianto mendapatkan elektabilitas tertinggi khusus di wilayah Jawa Barat.
Peneliti Polling Institute, Kennedy Muslim menyampaikan elektabilitas Prabowo dengan Gibran Rakabuming Raka mencapai 47,3 persen. Perolehan elektabilitas keduanya berada jauh dari bakal capres-cawapres lainnya.
Untuk pasangan bakal capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan elektabilitas 27,9 persen. Sedangkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mendapatkan elektabilitas sebesar 23 persen.
"Prabowo-Gibran unggul 47,3 persen di Jawa Barat," kata Kennedy dalam paparannya yang ditayangkan melalui YouTube Polling Institute, Rabu (1/11/2023).
Kennedy menyebut, hasil tersebut selaras dengan keunggulan Prabowo di kategori responden asal Sunda. Masih dalam survei yang sama, dukungan masyarakat Sunda terhadap Prabowo-Gibran mencapai 45,9 persen.
Sedangkan Ganjar-Mahfud mendapatkan elektabilitas 24,4 persen dan Anies-Muhaimin sebanyak 25,7 persen.
Lebih lanjut, survei juga dilakukan dengan simulasi head to head. Ketika dihadapkan dengan Ganjar-Mahfud, Prabowo-Gibran dipilih oleh 48,9 persen. Sementara Ganjar-Mahfud dipilih oleh 34,3 persen responden.
Berita Terkait
-
Prabowo-Gibran Masih Ungguli Ganjar-Mahfud di Survei Poltracking, Sandiaga Siap Masifkan Sosialisasi
-
Khofifah Indar Parawansa Santer Disebut Masuk TKN Prabowo-Gibran, Gus Miftah: Insya Allah Tunggu Aja Minggu Ini
-
Pasangan Anies-Cak Imin Survei Kecil Tapi di Lapangan Disambut Antusias, Pengamat Politik UGM Jelaskan Sebabnya
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Pasca Kebakaran Pasar Seni Gabusan: DKUKMPP Bantul Gercep Ambil Tindakan, Apa Saja?
-
Harga Minyak Goreng Naik di Yogyakarta: Pemerintah Ambil Tindakan
-
Miris, Mahasiswa Jadi Penyebab? Dinsos DIY Beberkan Fakta di Balik Kasus Pembuangan Bayi di Sleman
-
UMKM Yogyakarta, Jangan Sampai Salah Data! Pemerintah Lakukan Pembaruan Besar-besaran
-
Guru dan Siswa SMPN 2 Mlati Pulih Usai Keracunan MBG, Program Dihentikan Sementara