Perjalanan penuh suka duka tersebut rupanya berimbas cukup buruk bagi Ringgo. Selama berkarier di dunia film, ia sempat merasakan jenuh dan mempunyai luka tersendiri.
"Gua merasakan kejenuhan. Gua punya luka sendiri terhadap apa yang gua lakukan. Gua sempat nggak mau main lagi. Gua sempat tiba-tiba jadi kru iklan. Gua mulai dari bawah lagi. Gua mulai dari production assistant lagi. Karena menurut gua, gua butuh hal yang lain dulu. Kenapa? Karena tiba-tiba dunia akting yang tadinya gua cinta, tiba-tiba jadi sesuatu yang monoton karena industrinya seperti itu. Sampai akhirnya gua ditemukan oleh Yandy yang punya treatment berbeda, sampai akhirnya di film kedua Yandy yang gua mainin ini diberikan kesempatan untuk tidak jadi robot," kata Ringgo.
Menurut Ringgo, Yandy Laurens punya perlakuan yang berbeda terhadap para pemain maupun tim yang bekerja dalam film arahannya, bila dibandingkan dengan sutradara lainnya.
"Yandy itu mau terima masukan semuanya, bukan cuma gua sebagai aktornya, bahkan teman-teman lainnya dia, teman-teman sutradara dia, DOP-nya dia, dia tuh mau terima itu. Hal yang paling luar biasa. Kalau kita lagi syuting, saat dia kasih tau gua ada yang kurang, Yandy nyamperin gua dan bisik-bisik, 'Nggo, tadi gua rasa ada yang kurang.' Kenapa bisik-bisik? Sedangkan sutradara lain banyak yang teriak, 'Woy, lo tadi kurang ini!' Didengar orang-orang, buat gua nggak masalah sebenarnya, tapi Yandy merasa, kesannya seperti merendahkan orang lain, kesannya kayak gua tidak menganggap lo mampu. Bukan hanya memanusiakan manusia, dia tahu ini butuh sesuatu yang intim dan personal, dan dia melakukan itu. Di tangan Yandy gua jauh-jauh merasa lebih berharga," pungkas Ringgo Agus.
Baca Juga: 4 Aplikasi Nonton Film Korea dan Drakor, Cocok buat Nobar Tahun Baru
Berita Terkait
-
Sinopsis Film Streaming, Mengulas Kasus Kriminal yang Belum Terpecahkan
-
Review Film Twisters: Lebih Bagus dari yang Pertama atau Cuma Nostalgia?
-
Review Film 'Pabrik Gula': Teror Mistis di Balik Industri Gula Kolonial
-
Ulasan Film Split: Memahami Gangguan Kepribadian Ganda (DID)
-
Review Film High Rollers: Antara Cinta dan Misi Mustahil di Meja Perjudian
Tag
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
Terkini
-
Kilas Gunungkidul: Kecelakaan Maut Terjadi Selama Libur Lebaran, Seorang Anggota Polisi Jadi Korban
-
Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pengamen Liar dan Perokok Ditertibkan
-
Urai Kepadatan di Pintu Masuk Exit Tol Tamanmartani, Polisi Terapkan Delay System
-
Diubah Jadi Searah untuk Arus Balik, Tol Jogja-Solo Prambanan-Tamanmartani Mulai Diserbu Pemudik
-
BRI Lestarikan Ekosistem di Gili Matra Lewat Program BRI Menanam Grow & Green