SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memastikan untuk memulai renovasi terhadap sejumlah ruang di SD Negeri Kledokan yang terdampak usai insiden atap ruang kelas VI yang ambrol pada Minggu (4/5/2025) dini hari lalu.
Perbaikan itu rencananya dilakukan pada tanggal 28 Mei 2025 mendatang. Saat ini prosesnya masuk dalam perencanaan.
"Rencana akan kami mulai fisiknya tanggal 28 Mei 2025, karena saat ini proses perencanaan," kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman, Zaini Anwar kepada awak media dikutip Minggu (18/5/2025).
"Jadi sekarang tanggal 16 berarti masih ada 12 hari, ini akan kami maksimalkan untuk perencanaan dan proses persiapan menuju pekerjaan fisiknya," imbuhnya.
Disampaikan Zaini, proyek itu direncanakan lebih kurang selama tiga bukan pengerjaan.
"Target mulai 28 Mei dan jangka waktu pelaksanaan 3 bulan, kurang lebih 90 hari sehingga nanti perkiraan selesai di 28 Agustus 2025," ucapnya.
Zaini bilang anggaran perbaikan SDN Kledokan itu sebesar Rp350 juta. Ada beberapa ruang yang akan diperbaiki selain dua ruang kelas utama.
"Untuk fisik, kami dapat anggaran dari BKAD sebesar Rp350 juta, insya allah cukup untuk memperbaiki kerusakan yang ada terutama dua ruang kelas, satu ruang kepala sekolah dan satu ruang guru," tandasnya.
Dia menuturkan untuk detail anggaran dan pekerjaan itu masih menunggu perhitungan perencanaan. Termasuk untuk Rencana Anggaran Biaya (RAB) dalam pembangunan itu.
"Sekarang masih proses perencanaan menggambar dan menghitung RAB. Rp350 juta itu untuk pekerjaan apa saja nanti detailnya setelah proses perencaan selesai," ucapnya.
Baca Juga: Dua Laga Penentu Nasib PSS Sleman, Bupati Sleman Optimistis Super Elja Tak Terdegradasi
"Meliputi berupa atap, rangka atap, plafon, itu untuk, majornya sampai mana pekerjaan itu nanti setelah proses perencanaan," imbuhnya.
Zaini memastikan dalam pengerjaannya, rangka atap yang sebelumnya menggunakan kayu diganti menjadi baja ringan. Hal ini mengantisipasi kayu lapuk yang dimakan rayap.
"Konstruksi kami akan menggunakan rangka baja ringan. Kami adaptasi dengan keadaan ini, itu dinilai paling tepat dari serangan rayap atau lapuk," tandasnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Mustadi, mengungkap bahwa ambruknya atap ruang kelas VI SDN Kledokan itu disebabkan oleh rayap.
"Jadi itu ambrol disebabkan karena kondisi rangka atap yang sudah lapuk karena dimakan rayap. Penyebab memang rayap," ungkap Mustadi.
Dugaan Lapuk
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Tak Terdampak Erupsi Semeru, Bandara Adisutjipto Pastikan Operasional Tetap Normal
-
AI Anti Boros Belanja Buatan Pelajar Jogja Bikin Geger Asia, Ini Kecanggihannya!