Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 28 November 2023 | 13:52 WIB
Sesi tanya jawab bersama sutradara Malaysia Amanda Nell Eu usai pemutaran Tiger Stripes di Empire XXI Yogyakarta, Senin (27/11/2023) malam. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Film panjang bertajuk Tiger Stripes besutan sutradara Malaysia Amanda Nell Eu menyapa penontonnya di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2023. Karya kolaborasi Malaysia, Indonesia, Taiwan, Singapura, Prancis, Jerman, Belanda, dan Qatar itu mendapat sambutan hangat dari para audiensnya.

Bisa dibilang film ini menjadi salah satu yang paling dinanti dalam gelaran JAFF ke-18 'Luminescene' kali ini. Pasalnya film ini sebelumnya telah berkeliling dunia dan memenangkan penghargaan sebagai film terbaik di Cannes Critics Week di Festival Film Cannes 2023. 

Tiger Stripes sendiri masuk dalam kategori main competition di JAFF 2023. Tiket film panjang debut dari Amanda ini bahkan sudah ludes terjual dari dua kali penayangannya di JAFF tahun ini.

Film Tiger Stripes menceritakan tentang Zaffan, seorang remaja putri berusia 12 tahun yang hidup di pedesaan kecil di Malaysia. Ia yang pertama mengalami pubertas di antara teman-temannya.

Baca Juga: Jadwal Bioskop Jogja Hari Ini 21 Oktober 2023: XXI, CGV hingga Cinepolis

Masa pubertas itu tidak dilalui Zaffan dengan mulus, dalam perjalanannya ia justru menemukan rahasia mengerikan tentang tubuhnya. Usahanya yang gagal untuk menutupi sesuatu yang tak terhindarkan membuat teman-temannya mulai menyelidiki identitas sejatinya.

Amanda Nell Eu sebagai sutradara bersama produser Foo Fei Ling, dan Yulia Evina Bhara hadir langsung menyapa para penonton seusai pemutaran filmnya, Senin (28/11/2023) malam di Empire XXI Yogyakarta. Dalam sesi tanya jawab, Amanda menceritakan sedikit proses di balik penulisan film ini.

Amanda mengatakan bahwa Tiger Stripes berawal dari ide atau hal yang sangat pribadi. Bagaimana dia sebagai seorang perempuan bertumbuh kembang melewati masa-masa pubertas.

"Ya, saat aku mulai menulis, tentu saja, itu berasal dari hal yang sangat pribadi. Ingatanku sebagai seorang gadis muda yang sedang melewati masa pubertas. Semua drama yang dialami bersama teman-teman, semuanya sangat mirip dengan pengalaman nyata," kata Amanda.

Namun tak berhenti di situ, ide tersebut kemudian berkembang dengan berbagai mitos yang juga dekat dengan kehidupannya selama ini.

Baca Juga: Jadwal Film Bioskop CGV Jogja Hari Ini 19 Oktober 2023: Indigo hingga The Creator

"Tapi saya selalu suka bermain-main dengan mitos. Maksud saya, kita berasal dari suatu budaya, seperti di Malaysia dan Indonesia di Asia Tenggara, di mana mitos menjadi bagian dari kehidupan kita," imbuhnya.

Ia mencontohkan salah satu mitos yang paling sering didengar adalah ketika anak-anak dilarang bermain di luar ketika matahari terbenam. Sebab orang tua menyebut akan ada 'sesuatu' yang muncul ketika hal itu dilakukan.

"Dan terkadang kita, menurut saya, itu hanyalah mitos yang sangat nyata dalam kehidupan kita, dalam budaya kita. Jadi saya, saya ingin mendorongnya. Saya ingin menggunakannya dan itu selera humor saya, tapi juga seperti, yang menurut saya sangat menarik adalah menyukai seorang gadis bisa menjadi monster. Jadi mari kita jadikan dia monster sungguhan dan buat kalian memutuskan siapa monster sebenarnya," terangnya.

Amanda tak ingin ide itu hanya berkutat dengan kejahatan yang hanya diproyeksikan melalui hantu atau sosok supranatural lainnya. Namun bagaimana kemudian ia melihat ada banyak kejahatan yang dilakukan oleh manusia itu sendiri.

"Itu selalu merupakan permainan yang saya suka, saya suka bekerja di dalamnya. Menurutku itu menyenangkan dan begitulah caraku bercerita," tandasnya.

Selain Tiger Stripes, masih ada sejumlah film menarik yang bisa dinikmati di JAFF. Antara lain, Evil Does Not Exist dan Perfect Days dari Jepang, yang awal bulan ini memenangkan Grand Jury Award dan Best Film di Asia Pacific Screen Awards 2023. Lalu ada pula The Monk and The Gun, film perwakilan Bhutan untuk the Best International Feature Film, Academy Awards 2023.

Lebih spesial, JAFF ke-18 juga menjadi ajang penayangan perdana film-film Indonesia. Mulai dari Ali Topan, 24 Jam Bersama Gaspar, Jatuh Cinta Seperti di Film-Film, Monster (Indonesia), Setan Alas, hingga Pemukiman Setan. 

Bagi penikmat film bisa langsung menuju akun media sosial resmi @jaffjogja atau situs resmi, jaff-filmfest.org untuk informasi tiket dan jadwal penayangan. Tiket dapat dibeli melalui situs resmi jaff-filmfest.org dan TIX.ID. 

JAFF ke-18 akan berlangsung selama seminggu mulai dari 25 November hingga 2 Desember 2023 mendatang.

Load More