SuaraJogja.id - Ingin cari buku dengan harga murah di Jogja, toko buku Boekoe Theotraphi bisa jadi pilihan.
Nama Boekoe Theotraphi, mungkin masih begitu awam di telinga ya. Tapi toko buku yang bernuansa natural tradisional ini sudah punya penggemarnya sendiri.
Lokasinya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota, menjadikan Theotraphi cukup mudah untuk dijangkau
Boekoe Theotraphi terletak di Jalan Gendeng Cantel nomor 324, Yogyakarta.
Baca Juga: Meracik Perpaduan Cita Rasa Tionghoa dan Lokal dalam Oleh-oleh Khas Jogja
Toko buku ini dapat dikatakan cukup lengkap dalam menyajikan buku-buku bertema sastra, filsafat, dan teologi.
Salah satu pemiliknya yang bernama Alan (24) mengatakan bahwa Boekoe Theotraphi sendiri sudah berdiri sejak bulan September, tahun 2015.
Pada awalnya, Boekoe Theotraphi diinisiasi karena kecintaan dan kegemaran para pemiliknya yang gemar membaca buku.
"Boekoe Theotraphi berdiri sejak 2015, bulan September. Awalnya karena gemar membaca dan mencintai buku sih," ungkapnya kepada suarajogja.id beberapa waktu lalu.
Istilah Theotraphi sendiri diambil dari kata (Theology, Sastra, dan Philosophy).
Baca Juga: 4 Wilayah di Indonesia Paling Baik Kelola Sampah dengan Metode TPS3R, Jogja Nanti Dulu Deh
Meski demikian, Alan mengatakan ada juga berbagai macam jenis buku lain di sini. Contohnya seperti politik, sejarah, biografi, psikologi, ekologi, dan masih banyak lagi.
"Untuk pemilihan genre buku, sebetulnya tidak terbatas pada teologi, sastra dan filsafat. Tapi ada juga genre lain seperti politik, sejarah, biografi, psikologi, ekologi, dan masih banyak lagi. Namun memang sebagian besar ada di teologi, sastra dan filsafat," jelasnya.
Dari sisi pelanggan pun, pria asal Bangka ini mengatakan bahwa selama ini pelanggan yang datang cukup beragam. Tidak hanya dari kalangan anak muda saja.
Yang menarik adalah, karena Boekoe Theotraphi ini hadir juga secara online, tingkat penjualan menurut Alan jauh lebih ramai pada penjualan online.
Jadi memang selama ini Theotraphi lebih mengandalkan penjualan online jika dibandingkan penjualan offline.
"Pelanggan kami juga sejauh ini cukup beragam. Tidak hanya dari anak muda saja. Kalau penjualan tentu lebih ramai secara online ya, karena itu selama ini kami memang lebih mengandalkan penjualan online", jelas Alan.
Kontributor: Fristian Setiawan
Berita Terkait
-
Penikmat Manis Merapat! Ini 4 Cafe Dessert di Jogja yang Enak dan Aesthetic
-
Prediksi Besaran Upah Minimum Jogja 2025 dan Tanggal Penetapannya
-
Night Drive Maut Mahasiswa di Jogja, Dari Buka Celana Sampai Berakhir di Penjara
-
Arjuna Apartment Dukung Ngayogjazz, Sinergikan Budaya Lokal dan Modernitas
-
Kronologi 'Nyuwun Sewu' Keraton Jogja Gugat PT KAI Seribu Perak
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali