SuaraJogja.id - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan masyarakat perlu mengetahui dan memahami mitigasi bencana untuk meminimalisir dampak yang tidak diinginkan dari kejadian bencana.
"Masyarakat, terutama yang berada di wilayah atau kawasan rawan bencana, perlu mempunyai kesiapsiagaan untuk meminimalisir dari dampak bencana," kata Bupati Sleman Kustini saat mengukuhkan tim Kelurahan Siaga Bencana (KSB) Kumbo Karno, Kelurahan Glagaharjo, Cangkringan, Sabtu.
Pengukuhan KSB Kumbo Karno di Kelurahan Glagarjo, ini sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menanggulangi ancaman bencana, mengingat wilayah Glagaharjo merupakan rawan bencana erupsi Gunung Merapi.
Pengukuhan KSB Glagaharjo yang diinisiasi Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi DIY diawali dengan simulasi penanggulangan bencana erupsi Gunung Merapi yang diperagakan oleh masyarakat Kelurahan Glagaharjo. Kemudian dilanjutkan pengukuhan tim KSB Kumbo Karno Kelurahan Glagaharjo oleh Bupati Sleman.
Baca Juga: Kandang PSS Sleman Siap Direnovasi, Bupati Sebut Proses sudah Masuk Tahap Tender
Kustini juga sempat meninjau kesiapan serta keterampilan tim KSB dalam upaya penanggulangan bencana, seperti dapur umum, posko kesehatan, dan posko pengungsian.
Ia mengapresiasi serta mendukung kegiatan simulasi dan pengukuhan KSB tersebut.
Menurut dia, kegiatan itu merupakan wadah bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi dan keterampilan terkait mitigasi bencana di wilayah Kelurahan Glagaharjo.
"Seperti yang kita ketahui bahwa Glagaharjo ini termasuk kawasan rawan bencana. Kalau kita mengingat erupsi Merapi 2010, dampak erupsi Merapi luar biasa di Glagaharjo ini," katanya.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos DIY Sigit Alifianto mengatakan kegiatan tersebut didasari oleh perubahan paradigma penanggulangan bencana dari responsif ke preventif.
Baca Juga: Basmi Rentenir, Dinkop Sleman Luncurkan Inovasi Gerebek Koperasi Ilegal
Menurut dia, upaya preventif perlu dilakukan demi meminimalisir jatuhnya korban akibat bencana.
Berita Terkait
-
Bencana Hidrometeorologi Mengintai Yogyakarta, Status Siaga Diperpanjang!
-
Indonesia di Ambang Bencana Megathrust? Ini Daftar 13 Wilayah Paling Terancam
-
Gempa Magnitudo 6,8 Mengguncang Papua Nugini, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia
-
Review Film Twisters: Lebih Bagus dari yang Pertama atau Cuma Nostalgia?
-
Pemerintah Lakukan Pengamanan Kegiatan Salat Idul Fitri dan Lokasi Rawan Bencana
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan