SuaraJogja.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pamekasan mendatangi kediaman penceramah kondang, Miftah Maulana Habiburokhman atau yang akrab dipanggil Gus Miftah. Pemeriksaan tersebut dilakukan di kediaman Gus Miftah di Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, Senin (8/1/2024).
Sekira pukul 12.45 WIB, rombongan Bawaslu Pamekasan tiba di Pondok Pesantren Ora Aji di Dusun Tundan Kalurahan Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman. Mereka didampingi oleh beberapa anggota Bawaslu Sleman.
Pemeriksaan sendiri dilakukan di ruang tamu kediaman da'i kondang ini. Pemeriksaan berlangsung tertutup bahkan anggota Bawaslu Sleman yang semula mendampingi juga diminta untuk keluar dan menunggu di pendopo. Pemeiksaan baru selesai pukul 14.30 WIB
Ketua Divisi penanganan pelanggaran data dan informasi Bawaslu Kabupaten Pamekasan, Suryadi mengatakan dalam pemeriksaan ini ada 28 pertanyaan yang diajukan Bawaslu ke Gus Miftah. Kendati demikian pihaknya belum bisa menyampaikan pertanyaan apa saja itu
"Nanti akan kita follow up dengan kajian-kajian nanti akan kita sampaikan di kawan-kawan," tutur dia, Senin.
Dia menyebut Gus Miftah dituding sebagaimana dugaan awal peristiwa bagi-bagi uang itu diduga melanggar pasal 523 penyelenggaraan pemilu tentang money politic. Adapun menyangkut nanti hasilnya bergantung pada hasil kajian akhir dan hasil klarifikasi data-data.
Dia mengatakan dalam klarifikasi ini pihaknya didampingi oleh jaksa dan pihak kepolisian yang tergabung dalam Gakkumdu. Dan nanti mereka menargetkan bakal selesai dalam 14 hari ke depan. Kendati demikian pihaknya mencoba untuk menyelesaikannya dalam 7 hari
"Kita mencoba mengambil kesimpulan sesuai target, " tandasnya.
Dia menambahkan dalam dugaan money politic ini pihaknya telah memeriksa setidaknya 5 saksi yaitu pemilik uang (Haji Her), Gus Miftah, orang yang membawa kaus bergambar Prabowo Subianto, penerima uang dan penyelenggara acara. Nanti hasilnya baru akan dikaji dan diumumkan kesimpulannya seperti apa di Pamekasan, Madura.
Gus Miftah menandaskan pihaknya bakal mengikuti prosedur yang diterapkan Bawaslu. Hanya saja memang hari ini dia tidak bisa datang ke Pamekasan karena kepadatan kegiatan dirinya. Dan untuk hasilnya dia serahkan sepenuhnya ke Bawaslu.
"Kalau Bawaslu menyatakan saya bersalah. Saya siap menerima konsekuensinya, " kata dia.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
Pelatih Vietnam Akui Timnya Kelelahan Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-23
-
Orang Dekat Prabowo dan Eks Tim Mawar Ditunjuk jadi Presiden Komisaris Vale
-
Bukti QRIS Made In Indonesia Makin Kuat di Dunia, Mastercard Cs Bisa Lewat
-
Luhut Ungkap Proyek Family Office Jalan Terus, Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini
-
Danantara Kantongi 1 Nama Perusahaan BUMN untuk Jadi Holding Investasi, Siapa Dia?
Terkini
-
Sawah Kulon Progo Tergerus Tol: Petani Terancam, Ketahanan Pangan Dipertaruhkan?
-
Bantul Genjot Pariwisata: Mampukah Kejar Target PAD Rp49 Miliar?
-
Walikota Yogyakarta "Turun Tangan": Parkir Valet Solusi Ampuh Atasi Parkir Liar?
-
Malioboro Darurat Parkir Ilegal? Wisatawan Kaget Ditarik Rp50 Ribu, Dishub Angkat Bicara
-
Wisata Bantul Masih Jauh dari Target? Meski Ramai, PAD Baru Tercapai Segini...