SuaraJogja.id - Prosesi Dhaup Agung atau Royal Wedding dari putera bungsu Adipati Pura Pakualaman KGPAA Paku Alam (PA) X, BPH Kusumo Kuntonugroho dan calon menantu, Laily Annisa Kusumastuti dimulai. Laily yang bukan berasal dari kalangan bangsawan pun harus melalui sejumlah upacara untuk bisa menjadi bagian dari keluarga Kadipaten Pakualaman.
Salah satuya prosesi adat Nyengker atau pingitan yang digelar di Puro Pakualaman, Senin (8/1/2024). Prosesi ini menjadi penanda sang menantu memasuki pernikahan dan jadi bagian dari lingkungan kerajaan tersebut.
"Di sini karena yang kagungngan kersa adalah PA X dan kebetulan ada caten [calon penganten] kakung, sehingga yang wajib masuk ke puro adalah caten wanita. Karena caten wanita bukan dari kalangan keraton," ungkap Ketua Bidang II Panitia Dhaup Ageng Pakualaman 2024 Kanjeng Raden Tumenggung [KRT] Radyo Wisroyo di Puro Pakualaman, Senin Siang.
Menurut Radyo, sebelum akad nikah pada Rabu (10/1/2024) mendatang, caten puteri dan orang tua ditempatkan di KD Kepatihan Gandhok Wetan. Keluarga caten akan tinggal selama empat hari kedepan hingga 12 Januari pada acara Pahargyan Hari kedua.
Baca Juga: Putera Bungsu Menikah, Kadipaten Pakualaman Gelar Royal Wedding Sembilan Hari
Prosesi nyengker kali ini berbeda dengan jaman dulu. Pada awal masa Kadipaten Pakualaman, Nyengker digelar selama sebulan. Namun seiring perkembangan zaman, nyengker disederhanakan hanya selama dua hari sebelum acara akad nikah.
Nyengker diartikan tidak hanya secara fisik masuk ke Puro Pakualaman dengan menyembah dan sungkem. Namun juga mempersiapkan kejiwaan caten puteri sebagai istri pangeran Adipati Pura Pakualaman.
"Prosesi nyengker ini dilakukan untuk mempersiapkan jiwa caten puteri sebelum ke prosesi lainnya. Seperti siraman, midodareni, panggih, sungkem hingga ke akad dan resepsi. Semua di-gladi oleh abdi dalem yang bertugas, termasuk orang tua caten putri," jelasnya.
Dalam prosesi ini juga dilaksanakan piwulang di Dhaup Ageng. Piwulang tersebut juga diambil dari naskah-naskah kuno yang ada di Pura Pakualaman dan menjadi pegangan hidup seorang manusia untuk masuk ke langkah kehidupan yang baru.
"Kita sampaikan ke masyarakat itu salah satunya sudah dicetak ada serat piwulang sudah disampaikan kepada masyarakat," jelasnya.
Baca Juga: Permaisuri Sri Sultan HB X dan Istri Paku Alam X Ikut dalam Prosesi Siraman Erina Gudono
Proses Nyengker juga dilakukan untuk caten putera, BPH Kusumo. Pria yang tengah menyelesaikan studinya di Osaka University Jepang ini secara adat sudah dipisahkan dari tempat tinggalnya di KD Gedhong Ijem.
Berita Terkait
-
Novel Four Aunties and A Wedding: Pesta Pernikahan Berubah Menjadi Mencekam
-
Film The Wedding Banquet 2025: Remake yang Lebih Inklusif dan Relevan?
-
Farhat Abbas Sebut Firdaus Oiwobo Cocok Buka Bisnis Wedding Organizer, Berapa Modalnya?
-
Persib Hadapi Tuan Rumah Semen Padang, Teja Senang Pulang Kampung
-
Novel The Wedding People: Kisah Menyentuh Bangkit dari Keterpurukan
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
IHSG Naik 5,07 Persen Pasca Penundaan Tarif Trump, Rupiah Turut Menguat!
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital