SuaraJogja.id - Masyarakat Yogyakarta akan kembali disuguhkan royal wedding atau pernikahan agung. Kali ini Kadipaten Pakualaman akan menggelar Dhaup Ageng putera bungsu Adipati Kadipaten Pakualaman sekaligus Wakil Gubernur DIY, KGPA Paku Alam X, yakni BPH Kusumo Kuntonugroho dengan Laily Annisa Kusumastuti pada 10 Januari 2024 mendatang di Puro Pakualaman.
Resepsi pernikahan agung ini rencananya akan dihadiri Presiden RI, Joko Widodo (jokowi) dan Wakil Presiden (wapres) RI, Ma'ruf Amin serta Raja Keraton Yogyakarta sekaligus Gubernur DIY, Sri Sultan HB X pada 11 Januari 2024.
Selain itu enam capres dan cawapres serta sejumlah raja dari beberapa keraton di Indonesia dan para pejabat negara dan duta besar berbagai negara juga ikut diundang.
Meski akad nikah digelar pada 10 Januari 2024 secara tertutup, rangkaian acara sudah dimulai pada 3 Januari 2024. Berbeda dari pernikahan putera sulung, Dhaup Ageng pasangan Kusumo dan Laily bertema "Manifestasi Kecerdasan Bathara Indra".
Baca Juga: Organisasi Budaya DIY Kecam Pernikahan Anjing, Siap Bawa ke Ranah Hukum
Kain-kain batik yang dikenakan pengantin merupakan ciptaan permaisuri KGPA Paku Alam X, GKBRAA Paku Alam X. Bahkan ada satu ageman atau pakaian baru yang akan dikenakan secara khusus pada Dhaup Ageng kali ini.
"Acaranya sudah berlangsung. Tadi sudah diadakan acara bucalan dan acara wilujengan," papar permaisuri KGPA Paku Alam X, GKBRAA Paku Alam X di Bangsal Kepatihan Kadipaten Pakualaman, Rabu (3/1/2024).
Menurut Gusti Putri-sapaan GKBRAA Paku Alam X, prosesi pernikahan digelar selama sembilan hari hingga prosesi Kondur Besan pada 12 Januari 2024. Kadipaten sengaja memilih tema "Manifestasi Kecerdasan Bathara Indra" karena terinspirasi oleh Bathara Indra.
Calon pengantin laki-laki dikenal memiliki kepedulian dalam pendidikan dan ilmu pengetahuan. Kusumo saat ini tengah menempuh program Doktoral di Doktoral Course, Applied Microbiology Laboratory, Biotechnology Department, Graduate School of Engineering di Osaka University Jepang.
Sedangkan calon pengantin perempuan merupakan dokter. Saat ini Laily sedang menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM.
Baca Juga: Kebanyakan Hamil di Luar Nikah, Angka Pernikahan Dini di DIY Capai 632 Kasus
"Dan bhatara indra adalah bhatara yang suka ilmu pengetahuan, suka belajar dan batara yang pintar," jelasnya.
Sementara Penghageng Kadipaten Pakualaman, Kanjeng Raden Tumenggung Radyawisroyo mengungkapkan selama delapan hari, kedua calon mempelai pengantin mengikuti berbagai prosesi. Hal itu dilakukan sebagai bentuk pelestarian budaya Jawa yang adiluhung di Kadipaten Pakualaman.
"Jadi ini tidak sekedar upacara pengantin tapi sebagai salah satu upaya melestarikan kebudayaan dan tradisi jawa," jelasnya.
Khusus untuk proses akad nikah dan resepsi pada 10-11 Januari 2024, ada perubahan arus lalu lintas di sekitar kawasan Puro Pakualaman. Ada beberapa ruas jalan yang nantinya ditutup sementara waktu.
"Kami memohon maaf bagi masyarakat yang nantinya terganggu jalannya karena ada beberapa ruas jalan yang ditutup selama proses akad dan resepsi," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Merek Jepang di Bawah Rp100 Juta: Mesin Prima, Nyaman buat Keluarga
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
Terkini
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?
-
Jemaah Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf Ungkap Penyebab Calon Haji Terlantar di Arafah
-
Beda dari Tahun Lalu, Ini Alasan Grebeg Besar 2025 Yogyakarta Lebih Tertib dan Berkah
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi