SuaraJogja.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) seolah pasang badan membela capres nomor urut 2 Prabowo Subianto pasca debat capres. Selain merasa kecewa dengan sesi debat yang dianggap lebih menyerang secara personal, Jokowi turut menyororti soal data pertahanan yang mesti dirahasiakan.
Bahkan atas kekecewaan atas debat capres kemarin, Jokowi meminta format debat ke depan untuk diubah. Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, buka suara terkait hal tersebut.
Mahfud menyatakan keputusan format debat sudah sepenuhnya kewenangan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia menilai tidak ada yang perlu diubah berkaitan dengan format debat.
"Ya terserah KPU aja, menurut saya sudah bagus dan tradisinya sudah tiga kali pemilu seperti itu," kata Mahfud saat ditemui di kompleks Puro Pakualaman Yogyakarta, Rabu (10/1/2024).
Menurutnya, merupakan hal yang biasa dianggap menang atau kalah dalam panggung debat.
"Ya ndapapa kan biasa dalam debat ada yang menang secara opini ya bukan menang pemilu, menang secara opini kalah secara opini tergantung penampilan, ndapapa," ungkapnya.
Terkait dengan anggapan bahwa Presiden Jokowi pasang badan untuk Prabowo Subianto, Mahfud memilih untuk tidak berkomentar lebih jauh. Ia menyerahkan penilaian itu kepada masyarakat.
"Enggak biar masyarakat saja yang menilai, saya kan ndak perlu menilai (Jokowi) pasang badan atau tidak," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo angkat bicara tentang debat capres terkait data pertahanan antara Ganjar dan Prabowo.
Jokowi mengatakan data pertahanan, termasuk alat utama sistem senjata (alutsista) tidak dapat dibuka seluruhnya. Ini dikarenakan menyangkut strategi besar negara.
Hal itu disampaikan Jokowi menyoal adanya calon presiden yang meminta data pertahanan dibuka secara transparan kepada publik dalam debat ketiga Pilpres 2024 pada Minggu (7/1) malam.
"Nggak bisa semuanya dibuka kayak toko kelontong, nggak bisa, nggak bisa ya," kata Jokowi di sela kunjungan kerja di Serang, Banten, Senin.
Jokowi menuturkan, banyak hal yang berkaitan dengan pertahanan memang harus dirahasiakan karena menyangkut keamanan negara.
"Yang berkaitan dengan pertahanan, yang berkaitan dengan keamanan negara, yang berkaitan dengan alutsista itu ada yang bisa terbuka, tapi banyak yang memang harus kita rahasiakan karena ini menyangkut sebuah strategi besar negara," ujarnya.
Sebelumnya saat debat ketiga Pilpres 2024, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan mengkritik pembelian alutsista bekas oleh capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang merupakan Menteri Pertahanan. Ganjar dan Anies meyakini penggunaan alutsista bekas berisiko terhadap keselamatan prajurit.
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
Bantul 'Perang' Lawan Sampah: Strategi Jitu DLH Dongkrak Kapasitas Pengolahan
-
Sleman Diterjang Angin Kencang: Pohon Tumbang, Rumah Rusak Parah di Empat Kapanewon
-
Polresta Sleman Sita 4.231 Botol Miras! Penjual Online Diburu, Ini Ancaman Hukumannya
-
Hujan Angin Kencang Guyur 3 Daerah di DIY, BPBD Laporkan Pohon Tumbang hingg Baliho Roboh
-
Klaim Gizi Siswa Sekolah Rakyat Sleman Terjamin, Guru juga Jaga Ketat Pergaulan Remaja di Asrama