SuaraJogja.id - Desa Ibru, surga tersembunyi di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, baru-baru ini mendapat perhatian publik dengan pencapaiannya.
Pada ajang Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023 yang digelar di Jakarta, Rabu (10/1/2024), desa kecil yang terletak di Kecamatan Mestong itu menyabet predikat sebagai "Desa Inovatif dan Digitalisasi Terbaik”.
Prestasi tersebut diraih berkat sederet terobosan yang dilakukan Desa Ibru dalam memanfaatkan potensi desa.
Salah satu potensi yang dimiliki Desa Ibru adalah ketersediaan mata air dengan debit melimpah dan kualitas baik. Bersama badan usaha milik desa (BUMDes) setempat, yakni BUMDes Suka Makmur, Desa Ibru mengembangkan usaha pengelolaan dan pengolahan air bersih untuk rumah tangga, usaha rumahan, dan bahkan produsen air minuman dalam kemasan (AMDK).
Baca Juga: Jadi Bank Terdepan Dukung Inklusi Keuangan, BRI Diapresiasi 3 Penghargaan
Kepala Desa Ibru Arman menceritakan, sebelum mata air itu dikelola dengan baik, warga desa harus mengantre untuk mendapatkan air bersih. Belum lagi, jalan menuju sumber air tersebut terbilang berbahaya karena lokasinya berada di atas tebing.
Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah desa mendaftar pada dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan dan mendapatkan dana bantuan. Hingga akhirnya, desa bisa membangun menara air yang dihubungkan ke pipa-pipa dan ampere air.
Dengan pendirian fasilitas itu, warga dapat mengambil air bersih dengan lebih mudah dan aman. Begitu juga dengan warga yang jauh dari sumber mata air. Mereka bisa memanfaatkan air tersebut lewat BUMDes Suka Makmur.
“Tarif penggunaan air bersih di Desa Ibru sebesar Rp 2.500 per kubik. Angka ini jauh lebih rendah dari tarif air bersih di daerah lain di Provinsi Jambi. Hal ini dikarenakan, air bersih di Desa Ibru bersifat subsidi dan sosial,” terang Arman, Selasa (16/1/2024).
Selain air, Desa Ibru juga menjadi ladang subur bagi tanaman rimpang, seperti kunyit. Komoditas ini diolah menjadi beragam produk bernilai ekonomi, mulai dari bubuk kunyit murni, teh kunyit, kunyit kristal, sabun kunyit, pengharum ruangan, hingga cairan ekoenzim karena pengolahannya dilakukan dengan konsep zero waste.
Baca Juga: BRImo FSTVL dan BenihBaik Tanam 33 Ribu Pohon Mangrove untuk Terapkan Prinsip ESG
Meski inovasi pengolahan kunyit di Desa Ibru baru dimulai pada 2021, komoditas ini telah dipasarkan secara luas. Bahkan, bisa menembus pasar internasional, seperti Malaysia dan Turki.
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Ondrej Kudela Pahlawan, Persija Jakarta Bungkam Persik
-
Hasil BRI Liga 1: Kalahkan Barito Putera, Persis Solo Menjauh dari Zona Merah
-
Papan Bawah Memanas! Link Live Streaming Barito Putera vs Persis Solo
-
Duel Macan Terluka! Ini Link Live Streaming Persik Kediri vs Persija Jakarta
-
Misi Juara Lagi: Skenario Persib Bandung Back to Back Liga 1
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan