"Ada pula rekaman sebagai bentuk bukti, dengan adanya bukti-bukti itu maka kami bersama teman-teman relawan disarakan untuk ke [direktorat] kriminal umum terkait dengan pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan," ungkapnya.
Laporan itu sudah tercatat dalam Laporan Polisi nomor STTLP/114/I/2024/SPKT/Polda DIY tertanggal 30 Januari 2024. Butet dilaporkan terkait dugaan Tindak Pidana Penghinaan UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 315.
Sebelumnya diberitakan, seniman sekaligus budayawan Yogyakarta Butet Kartaredjasa menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) di depan ribuan massa kampanye akbar Ganjar-Mahfud di Alun-Alun Wates Kulon Progo, Minggu (28/1/2024). Butet menyebut Jokowi sebagai si tukang ngintil atau suka mengikuti.
"Setiap Mas Ganjar datang selalu ada yang ngintili. Hari ini Mas Ganjar akan datang menemui kita kemarin sudah ada yang ngintili. Padahal sik tukang ngintil kui opo jenenge? [Padahal yang suka mengikuti itu apa namanya?]," kata Butet, Minggu siang.
"Wedhus [kambing]," teriak ribuan massa yang datang.
"Wedus kui isane kudune mung ditongseng. Wedus kok mendukung paslon. Kabeh banteng," ucap Butet melanjutkan.
Butet menyebut ribuan massa PDIP itu sebagai banteng-banteng terluka, adalah Jokowi yang melukai banteng-banteng tersebut. Dalam kesempatan itu, Butet turut membacakan pantun buatannya yang berisi sindiran dan kritikan kepada pemerintahan era Jokowi sekarang.
Berita Terkait
-
Anies Lancar Ngobrol Bahasa Inggris dengan Bule, Publik Sentil Mantan Presiden
-
Drama Jokowi Vs PDIP Berlanjut: Sudahi! Puan Maharani Turun Tangan Jadi Penengah
-
Psikolog Politik Bongkar Strategi Framing di Balik Pernyataan Projo Soal Jokowi dan PDIP
-
Ingatkan PDIP Soal Kesabaran Ada Batasnya, Jokowi Disebut Sedang Buktikan Bukan Lagi 'Boneka Partai'
-
Dihadiri Jokowi, Janggalnya Ronce Melati di Acara Siraman Seskab Teddy Jadi Omongan
Terpopuler
- Manajer Jelaskan Emil Audero Terkesan 'Hilang' dari Timnas Indonesia
- Erick Thohir Singgung Kevin Diks dan Sandy Walsh: Saya Tidak Tahu
- Manajer Respons Potensi Dean James hingga Joey Pelupessy Rusak Keseimbangan Timnas Indonesia
- Viral Ormas Pemuda Pancasila Segel Pabrik Diduga Karena Tidak Mau Bayar Setoran
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur yang Lagi Pusing gegara Riau Defisit Anggaran
Pilihan
-
Eksklusif Kas Hartadi: Timnas Indonesia Bisa Menang Lawan Australia
-
Lahan di IKN Diperebutkan, DPRD PPU Minta Pemerintah Tidak Tutup Mata: Lindungi Rakyat!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Terbaik Jelang Lebaran 2025
-
Media Australia: Pemain Naturalisasi Ancam Patriotisme Timnas Indonesia
-
Mobil Elektrifikasi Makin Diminati, Toyota Indonesia Optimistis Ekspor 3 Juta Mobil Tahun Ini
Terkini
-
Jutaan Orang Diprediksi Melintas Sleman saat Lebaran, Infrastruktur Jalur Alternatif Dipersiapkan
-
Bus Dilarang Melintas Kota Jogja untuk Cegah Macet saat Lebaran? Begini Penjelasan Wali Kota
-
Jalur Clongop kerap Longsor, Pemda DIY Baru Gelontorkan Rp15 Miliar untuk Dua Lokasi
-
Efisiensi Pemerintah dan Larangan Studi Tour: Pariwisata Sleman di Ujung Tanduk?
-
Istirahat di Angkringan Berujung Celurit, Pria di Sleman Jadi Korban Pembacokan Brutal