Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 14 Februari 2024 | 15:30 WIB
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menyampaikan pesan pada ketiga capres di Yogyakarta, Rabu (14/2/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Setelah melalui proses panjang, Pemilu akhirnya digelar serentak di Indonesia, Rabu (14/2/2024). Tak hanya memilih para wakil rakyat, warga Indonesia memilih presiden yang akan memimpin negara selama lima tahun kedepan menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Raja Keraton Yogyakarta sekaligus Gubernur DIY, Sri Sultan HB X pun memberikan pesan kepada ketiga capres dan cawapres yang tengah melakukan pertarungan dalam pilpres kali ini. Ketiga capres yang pernah sowan pada Sultan beberapa waktu lalu diharapkan tidak saling menyerang satu sama lain saat mendapatkan hasil pilpres. Sebab dalam kontestasi politik ini, banyak sekali persoalan yang muncul, terutama dalam pilpres.

Bahkan gesekan di lapangan pun terjadi akibat perbedaan pilihan capres/cawapres. Elit politik alih-alih bekerjasama demi kebaikan bangsa justru seringkali saling serang.

"Saya kira begitu selesai permasalahan-permasalahan perbedaan yang [capres] mereka lakukan entah dalam program ataupun gesekan yang ada, saya kira [harus] selesai," papar Sultan usai melakukan pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 12 Panembahan, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta, Rabu (14/2/2024).

Menurut Sultan, semua pihak harus saling menghargai perbedaan pilihan presiden. Jangan sampai perbedaan itu menjadikan bangsa ini terpecah belah. Apalagi para pemimpin baru tersebut akan menentukan masa depan Indonesia.

"Kita juga harus ada kemauan untuk menghargai pilihan warga masyarakat, karena [Pemilu] bangsa ini untuk menentukan pilihan siapa pemimpin [indonesia] lima ahun yang akan datang," katanya.

Dengan adanya pemilu yang berjalan baik, Sultan berharap bangsa Indonesia bisa memiliki pemerintahan yang stabil. Dengan demikian kedepan kehidupan bangsa Indonesia bisa semakin baik.

"Dengan harapan kita bisa menentukan pilihan untuk pemerintahan yang stabil paling sedikit punya waktu lima tahun. Selamat untuk warga masyarakat yang melaksanakan kewajibannya memilih pemimpin untuk lima tahun yang akan datang," sebut dia.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More