SuaraJogja.id - Pakar politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Arya Budi menilai hasil perolehan suara Pemilu 2024 dalam hitung cepat atau quick count tidak akan jauh berbeda dengan real count nantinya. Hal ini melihat berbagai pengalaman tentang perhitungan cepat yang sebelumnya.
"Hasil quick count enggak (akan) jauh berbeda dengan hasil KPU," kata Arya, dikutip (17/2/2024).
Apalagi, dilanjutkan Arya, hasil sementara quick count yang dilakukan berbagai lembaga survei hampir semuanya menunjukkan angka yang relatif sama. Belum lagi ketika dibandingkan dengan perhitungan yang dilakukan oleh KPU sendiri.
Selisih hasil antara quick count lembaga survei dan KPU pun tidak berselisih yang jauh atau bahkan jomplang. Melainkan tetap berada dalam prosentase tidak lebih dari 5 persen perbedaan.
"Hasil quick count berbagai lembaga itu praktis tidak jauh berbeda dengan hasil KPU, berdasar pengalaman quick count kita, baik nasional maupun Pilkada. Apalagi hasil quick count tidak hanya 1-2 lembaga, tapi ada belasan lembaga dan lintas lembaga hasilnya juga tidak jauh berbeda," paparnya.
Proses quick count sendiri, kata Arya, dapat digunakan sebagai pembanding data saat rekapitulasi oleh KPU dilakukan nanti. Mengingat proses pengumpulan data di KPU sendiri masih harus melewati berbagai proses.
Sementara proses quick count di lembaga-lembaga itu cenderung lebih cepat. Pasalnya data itu langsung datang dari TPS ke pusat data lembaga terkait.
"Jadi pembanding KPU. Jangan sampai yang langsung ini hasilnya berbeda, berarti ada yang salah dalam akumulasi suara dari TPS, ke desa, ke kecamatan, kabupaten, sampai provinsi," tandasnya.
Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) UGM itu menuturkan sejauh ini praktis paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memimpin dalam perolehan suara. Selain itu potensi Pemilu 2024 yang digelar satu putaran pun semakin terlihat jelas.
Mengingat jarak perolehan suara antara paslon 02 dan 01 serta 03 yang cukup jauh. Walaupun masih berdasarkan quick count tapi perubahan drastis terhadap data itu sangat kecil terjadi.
"Jarak 02 cukup jauh. Sisa data yang ada tidak akan mampu mengejar 02. Sehingga jika melihat hasil quick count praktis berdasarkan survei kita akan memiliki presiden dari 02 yakni Prabowo dan Gibran suka atau tidak itu yang hasil quick count," tegasnya.
"Pemilu praktis menjadi satu putaran, karena hasil menunjukkan jauh dari 50 persen untuk 02, itu yang kemudian menjadi salah satu argumen hasil quick count tidak jauh dari KPU. Kemungkinan tidak akan jauh berbeda, kecil sekali kemungkinan jomplang [hasil perhitungan asli]," tambahnya.
Berita Terkait
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Komisioner KPU Kena Sanksi Jet Pribadi: DPR Turun Tangan, Ini yang akan Dilakukan!
-
DPR Hormati Sanksi DKPP untuk KPU Soal Jet Pribadi: Harus Sensitif pada Publik!
-
DPR Ultimatum Pimpinan KPU usai Kena Sanksi DKPP: Kalau Ada Pesawat Biasa Kenapa Pakai Jet Pribadi?
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas
-
Royal Ambarrukmo Yogyakarta Sambut Hangat Kunjungan Famtrip Budaya Travel Agent Tiongkok
-
Muaythai Kelas Dunia Bakal Guncang Candi Prambanan di 2026, Sensasi Duel Berlatar Warisan Dunia!
-
Sisi Kelam Kota Pelajar: Sleman Jadi 'Sarang' Narkoba, Mahasiswa Incaran Jaringan Via Instagram
-
Alarm! Pakar UGM Sebut Gen Alpha Rentan Depresi Akibat Digital, Orang Tua Wajib Tahu