SuaraJogja.id - Masinis jadi salah satu profesi yang identik dengan lak-laki. Selama ini bahkan belum ada masinis perempuan di Indonesia, khususnya untuk Kereta Api (KA) non listrik. Padahal masinis laki-laki di 9 Daerah Operasi (Daop) milik PT KAI(Persero) lebih dari seribu orang.
Baru satu tahun terakhir, ada tiga perempuan Indonesia yang terjun menekuni profesi masinis. Adalah Ajeng Elsantika Purnawati, Siti Afioni dan Dheamorita, segelintir Srikandi yang kini menjadi asisten masinis di Daop 6 Yogyakarta.
Bukan hal mudah bagi ketiganya berjuang menjadi masinis KA. Butuh 2.000 jam perjalanan yang harus mereka tempuh untuk bisa mengemudi lokomotif dan mengoperasikan KA serta langsiran.
Belum lagi Ajeng dan 2 karyawan perempuannya menjadi kaum minoritas di bidang masinis. Dia harus bersaing dengan lebih 130 masinis laki-laki di Daop 6 Yogyakarta.
"Saya bahkan awalnya belum pernah naik kereta seumur hidup, tapi kemudian pada 2022 lalu saat ada lowongan di PT KAI, saya ikut daftar. Saya pilih masinis karena berbeda dari lainnya," ungkap Ajeng dikutip, Selasa (20/2/2024).
Perempuan asal Lamongan, Jawa Timur ini mengaku, ketertarikan menjadi masinis. Karenanya saat mengikuti pelatihan, dia merasa antusias belajar mengemudi KA non listrik jarak jauh.
Tantangan luar biasa pun dilibasnya saat berlatih. Termasuk saat dipertanyakan kapasitasnya sebagai calon masinis perempuan. Apalagi dia bertanggungjawab atas keselamatan ratusan penumpang KA.
"Berada di depan [lokomotif], menemani masinis membawa banyak penumpang itu tanggungjawabnya luar biasa besar dan itu jadi tantangan yang ternyata saya sukai," akunya.
Perempuan 22 tahun ini bercerita, dia resmi menjadi karyawan PT KAI pada Februari 2022 lalu. Sebelumnya dia mengikuti sejumlah tes, pelatihan dan ujian. Lolos dari ribuan pendaftar, Ajeng akhirnya menjadi satu dari tiga perempuan yang berhasil lolos mendampingi masinis mengemudikan KA jarak jauh.
Meski sudah diterima di bagian masinis, perjuangan Ajeng dan dua teman perempuannya masih jauh. Selain harus mengikuti 2.000 perjalanan KA Jarak Jauh selama setahun kedepan, dia juga harus mengikuti rangkaian seleksi dan pelatihan, pendidikan hingga praktik lagi untuk bisa jadi masinis.
Berita Terkait
-
Ratusan Ribu Pemudik Diprediksi Bakal Kembali ke Jakarta Pakai Kereta, Masuk Berkala hingga 11 April
-
Budget Friendly, Ini 9 Wisata di Ambarawa yang Cocok Buat Libur Lebaran Hemat
-
Mau Mudik Bareng Hewan Kesayangan? KAI Tawarkan Layanan Kargo Diskon 40 Persen
-
Puncak Arus Mudik di Stasiun Terjadi Pada Sabtu, 215.646 Tiket KAI Terjual Dalam Sehari
-
Hingga Puncak Arus Mudik, KAI Telah Angkut 10 Juta Penumpang Selama Angkutan Lebaran
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Kilas Gunungkidul: Kecelakaan Maut Terjadi Selama Libur Lebaran, Seorang Anggota Polisi Jadi Korban
-
Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pengamen Liar dan Perokok Ditertibkan
-
Urai Kepadatan di Pintu Masuk Exit Tol Tamanmartani, Polisi Terapkan Delay System
-
Diubah Jadi Searah untuk Arus Balik, Tol Jogja-Solo Prambanan-Tamanmartani Mulai Diserbu Pemudik
-
BRI Lestarikan Ekosistem di Gili Matra Lewat Program BRI Menanam Grow & Green