SuaraJogja.id - Polda DIY akan menggelar Pasar Kangen bertajuk 'Wiwitan Pasa' 2024. Acara digelar guna menyambut bulan Ramadan yang tinggal menghitung hari lagi.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Nugroho Arianto menuturkan Pasar Kangen Wiwitan Pasa tersebut bakal dikemas dalam sejumlah kegiatan. Mulai dari pertunjukan seni hingga pameran lukisan.
"Tradisi Wiwitan Pasa ini dirancang dan disiapkan sebagai ikhtiar untuk mengawali bulan suci Ramadan. Memadukan atmosfer religiusitas dengan kesenian serta gerakan ekonomi kerakyatan bernama Pasar Kangen," kata Nugroho, dalam keterangannya, Selasa (5/3/2024).
Disampaikan Nugroho, Pasar Kangen Wiwitan Pasa itu juga sebagai bukti Keistimewaan Yogyakarta. Sekaligus sebagai wahana membangun persaudaraan dan persatuan masyarakat.
Lewat program tersebut, Nugroho menyatakan Polda DIY membuka diri dan menciptakan ruang silaturahmi. Diharapkan masyarakat hadir untuk menikmati bersama berbagai rangkaian acara itu sebelum memasuki bulan puasa nanti.
Selain bertujuan untuk semakin meningkatkan perekonomian masyarakat melalui UMKM. Kegiatan kali ini turut mencoba menampilkan Yogyakarta sebagai kota budaya melalui kolaborasi antara petugas keamanan dengan para pelaku seni.
"Dalam pasar kangen nanti akan dimeriahkan sebanyak 150 tenant, mulai dari kuliner, pasar antik dan lain sebagainya. Selain itu ada pameran lukisan dan tari-tarian," ungkapnya.
Acara Pasar Kangen Wiwitan Pasa 2024 sendiri akan digelar mulai tanggal 7-9 Maret 2024. Seluruh kegiatan akan diselenggarakan di Lapangan Mapolda DIY.
Khusus pada hari Jumat tanggal 7 Maret Pasar Kangen Wiwitan Pasa akan dibuka mulai pukul 15.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Sedangkan pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu pengunjung sudah dapat menikmati pasar kangen mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
Berita Terkait
-
PSGY 2025 Kembali Hadir dengan Tema Cetak Datar dari Batu ke Plat Logam
-
Chery Pamer 'Rumah' Baru di Yogyakarta, Sinyal Kuat Siap Jegal Para Raksasa Jepang
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Bumi Watu Obong Jadi Wajah Budaya Gunungkidul di Malam Puncak Mataf Unisa
-
CRSL Day 2 Pecah! Ribuan Penonton Padati Lapangan Kenari Sejak Siang
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Hentikan Pemburu Rente, Guru Besar UGM Nilai Program MBG Lebih Aman Jika Dijalankan Kantin Sekolah
-
Satu Kampung Satu Bidan, Strategi Pemkot Yogyakarta Kawal Kesehatan Warga dari Lahir hingga Lansia
-
Malioboro Jadi Panggung Rakyat: Car Free Day 24 Jam Bakal Warnai Ulang Tahun ke-269 Kota Jogja
-
Lebih dari Sekadar Rekor Dunia, Yogyakarta Ubah Budaya Lewat Aksi 10 Ribu Penabung Sampah
-
Wisata Premium di Kotabaru Dimulai! Pasar Raya Padmanaba Jadi Langkah Awal Kebangkitan Kawasan