SuaraJogja.id - Jamaah Aolia Gunungkidul telah menetapkan hari Kamis (7/3/2024) hari ini adalah 1 Ramadan. Sehingga Rabu (6/3/2024) malam kemarin, puluhan jamaah Aolia telah melaksanakan salat tarawih.
Rabu (6/3/2024) malam, di masjid Aolia yang sekaligus kediaman Imam jemaah masjid Aolia, KH Ibnu Hajar Pranolo sudah memimpin pelaksanaan ibadah salat tarawih.
Puluhan jamaah Aolia baik laki-laki ataupun perempuan nampak mengikuti salat tarawih di masjid yang berada di Padukuhan Panggang III, Kalurahan Giriharjo, Kalurahan Panggang Gunungkidul.
Terlihat jemaah melaksanakan ibadah salat tarawih usai menunaikan salat Isya sekira pukul 19.38 WIB. Dari pantauan wartawan, ada tiga saf jemaah laki-laki dan satu saf jemaah perempuan. Per saf setidaknya ada kurang lebih delapan jemaah.
Saat ditemui, Ibnu menjelaskan bahwa Bulan Syaban sudah berakhir. Sedangkan 1 Ramadan menurut keyakinan mereka jatuh pada Rabu petang kemarin. Penetapan ini berdasarkan perhitungan tanggal mereka yang menetapkan tarawih pada Rabu malam ini dan menetapkan awal bulan Ramadan yang berbeda lebih awal dibanding pemerintah atau ormas lain.
Salat tarawih sendiri dilaksnaakan dengan 23 rakaat lengkap dengan salat witir. Di mana untuk ibadah tarawihnya sama dengan penganut Nahdhlatul Ulama (NU) yaitu 20 rakaat shalat tarawih dan 3 rakaat sholat witir.
"Tadi malam saya selesai Syaban. Magrib tadi itu tanggal 1 (Ramadan)," ungkap Ibnu kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Rabu (6/3/2024) malam.
Lelaki yang biasa dipanggil Mbah Benu ini mengatakan keputusan perayaan awal puasa berdasarkan hitungan kalender mereka dan berdasarkan perjalanan spiritualnya. Di mana awal Ramadan yang memang jatuh lebih awal sehingg Rabu malam, dilaksanakan salat tarawih dan Kamis pagi ini jamaah sudah puasa.
Meski mengawali salat tarawih lebih dulu dibanding umat Islam lainnya, Ibnu masih menghormati keputusan tersebut. Bagaimanapun, Ibnu menjelaskan keputusan tersebut perihal keyakinan.
"Jadi ini masalah keyakinan. Soal pemerintah mau tanggal 12 [Maret 2024 jatuhnya 1 Ramadan], ya silahkan," ungkapnya.
Jamaah Aolia sendiri selama ini memang sering berbeda waktu dalam pelaksanaan ibadah. Seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha ataupun Ramadan.
Selain di Kalurahan Girisekar, Mbah Benu mengklaim jamaahnya tersebar di berbagai wilayah di Gunungkidul bahkan seluruh nusantara yang jumlahnya mencapai ribuan.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Pertamina Energy Terminal Pastikan Jaga Pasokan BBM dan LPG di Ramadan-Idulfitri 2025
-
Hukum Qadha Puasa Ramadan di Hari Jumat, Boleh atau Tidak?
-
Puasa Sunah Syawal dan Ganti Puasa Ramadan, Mana yang Harus Didahulukan?
-
Puasa Qadha Ramadan di Bulan Syawal, Ini Niat dan Waktunya
-
Niat Puasa Qada Ramadan dan Puasa Syawal, Mana yang Harus Didahulukan?
Terpopuler
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Lisa Mariana Pamer Foto Lawas di Kolam Renang, Diduga Beri Kode Pernah Dekat dengan Hotman Paris
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Chat Istri Ridwan Kamil kepada Imam Masjid Raya Al Jabbar: Kami Kuat..
Pilihan
-
Cerita Trio Eks Kapolresta Solo Lancarkan Arus Mudik-Balik 2025
-
Gawat! Mees Hilgers Terkapar di Lapangan, Ternyata Kena Penyakit Ini
-
Hasil Liga Thailand: Bangkok United Menang Berkat Aksi Pratama Arhan
-
Prediksi Madura United vs Persija Jakarta: Jaminan Duel Panas Usai Lebaran!
-
Persib Bandung Menuju Back to Back Juara BRI Liga 1, Ini Jadwal Lengkap di Bulan April
Terkini
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!
-
Masa WFA ASN Diperpanjang, Pemkot Jogja Pastikan Tak Ganggu Pelayanan Masyarakat
-
Kurangi Kendaraan Pribadi Saat Arus Balik, Menhub Lepas 22 Bus Pemudik di Giwangan