SuaraJogja.id - Dua terdakwa pembunuhan yang disertai mutilasi terhadap mahasiswa UMY Redho Tri Agustian, Waliyin (29) dan Ridduan (38) divonis hukuman mati. Atas putusan tersebut, kedua terdakwa memilih untuk mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Yogyakarta.
Banding yang diajukan oleh kedua terdakwa itu dilakukan melalui tim penasehat hukum (PH) Adi Susanto dan Sri Karyani. Hal ini pun dikonfirmasi oleh Juru Bicara Pengadilan Negeri (PN) Sleman Cahyono membenarkan banding tersebut telah diajukan pada Selasa (5/3/2024) lalu.
"Jadi perkara tersebut belum berkekuatan hukum tetap dan masih menunggu upaya hukum banding," kata Cahyono, Selasa (19/3/2024).
Disampaikan Cahyono, pernyataan banding kedua terdakwa tersebut sudah diterima PN Sleman. Nantinya, berkas perkara banding itu masih akan dilengkapi terlebih dulu dan langsung dikirim ke PT Yogyakarta.
Lebih jauh pengajuan banding atas vonis pengadilan tingkat pertama perlu dilengkapi beberpa hal. Di antaranya memori dan kontra memori banding.
"Tapi itu tidak wajib, jika batas waktunya sudah habis maka berkas dikirim ke PT Yogyakarta," tuturnya.
Cahyono menyebut keputusan banding Waliyin dan Ridduan diterima atau tidak sepenuhnya merupakan kewenangan hakim di PT Yogyakarta. Selain kedua terdakwa, Cahyono bilang jaksa penuntut umum (JPU) pun turut mengajukan banding atas vonis itu.
Walaupun memang putusan atau vonis oleh majelis hakim PN Sleman itu sudah sesuai dengan tuntutan JPU. Banding yang diajukan JPU itu dilakukan sehari setelah terdakwa mengajukan tepatnya pada Rabu (6/3/2024) kemarin.
Divonis Mati
Baca Juga: Ikuti Jejak Civitas Akademika Lainnya, Dewan Guru Besar UMY Desak Jokowi Bersikap Netral
Diketahui berdasarkan fakta-fakta persidangan, majelis hakim menilai bahwa dua terdakwa Waliyin dan Ridduan secara sah dan meyakinkan bersalah atas kasus yang menimpanya tersebut. Dua terdakwa disebut secara disebut telah melakukan pembunuhan berencana.
"Menjatuhkan pidana terhadap Waliyin dan terdakwa Ridduan oleh karena itu masing-masing dengan pidana mati," kata Majelis Hakim Cahyono, saat membacakan amar vonis di PN Sleman, Kamis (29/2/2024).
Selain itu majelis hakim juga memutuskan kepada dua terdakwa untuk tetap ditahan di rutan. Selanjutnya sejumlah barang bukti kejadian dikembalikan ke saksi dan keluarga korban serta membebankan biaya perkara kepada negara.
Sebelumnya putusan ini sesuai dengan tuntutan yang disampaikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sesuai dengan dakwaan ke satu primer.
Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana melakukan menyuruh melakukan turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain. Sebagaimana dalam dakwaan primer Pasal 340 jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.
Tuntutan itu diberikan oleh JPU dengan mempertimbangkan sejumlah hal yang dinilai memberatkan. Termasuk perbuatan terdakwa yang tidak berperikemanusiaan telah menghilangkan nyawa korban.
Selain itu hingga membuat tubuh korban berceceran. Berdasarkan sejumlah hal itu JPU memberikan beberapa poin tuntutan sesuai dengan ketentuan undang-undang yang bersangkutan.
Berita Terkait
-
AKP Dadang Penembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Hukuman Mati, Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana
-
Apa Itu Uang Mutilasi dan Ciri-Cirinya, Benarkah Tidak Bisa Dipakai Jual-beli?
-
Keajaiban di Menit Terakhir, Mary Jane Lolos dari Hukuman Mati, Kini Dipulangkan ke Filipina
-
Kronologi Kasus Mary Jane Veloso: Lolos dari Hukuman Mati Hingga Bakal Pulang ke Filipina
-
Bongbong Marcos Ungkap Perjalanan Sulit dan Panjang Mary Jane: Divonis Hukuman Mati, Kini Dipulangkan ke Filipina
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon