Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 03 April 2024 | 13:16 WIB
Dirlantas Polda DIY, Kombes Pol Alfian Nurizal saat memberi keterangan pada wartawan di Mapolda DIY, Rabu (3/4/2024). [Hiskia Andika Weadcaksana/Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Alfian Nurizal menuturkan sejumlah jalur rawan kecelakaan dan bencana pada momen mudik Lebaran 2024 kali ini. Rekayasa lalu lintas di sejumlah ruas jalan tersebut akan dilakukan guna mengantisipasi terjadinya korban jiwa.

"Rawan kecelakaan ini Jalur Cinomati maupun [Bukit] Bego, [Tebing] Breksi juga," kata Alfian, ditemui di Mapolda DIY, Rabu (3/4/2024).

Disampaikan Alfian, sejumlah rekayasa lalu lintas pun telah disiapkan pada jalur-jalur tersebut. Salah satunya dengan mengalihkan arus lalu lintas dari arah atas menuju ke bawah.

"Jalur tersebut tidak dilalui untuk jalur yang akan menurun tapi yang bisa untuk menuju [naik], artinya jalannya menanjak, karena kalau menurun itu jalurnya, turunannya itu sangat panjang curam setelah itu membelok," terangnya.

Baca Juga: 4.864 Personel Gabungan Diterjunkan Amankan Mudik Lebaran di DIY: Konsentrasi di Pintu Masuk Prambanan

"Walaupun memiliki kelihaian untuk mengemudi atau mungkin rem anginnya baik, tapi kita tidak tahu kondisi pada saat di jalan mungkin hujan dan tentunya itu yang akan kita antisipasi," imbuhnya.

Pengalihan arus turun itu diberlakukan untuk angkutan berupa bus besar atau pariwisata. Sedangkan untuk mobil maupun motor masih diperbolehkan untuk melintas baik naik maupun turun.

"Kita alihkan untuk yang turun tadi kecuali yang menanjak boleh tapi untuk yang menurun kita alihkan. Saya tidak ingin terjadi korban sekian kalinya," ucapnya.

"Bus semuanya kita berlakukan. Kecuali elf ya, bus kita berlakukan semua. Kendaraan roda dua, empat masih bisa," tambahnya.

Keputusan itu mempertimbangkan tingkat kerawanan serta jalur yang relatif sempit dan berkelok. Nantinya bus-bus besar atau pariwisata itu akan diminta untuk memutar atau melewati jalur lain yang lebih landai.

Baca Juga: Tragis, Nekat Memotong Jalan, Perempuan Asal Magelang Tewas Terlindas Tronton di Simpang Lima Giwangan

"Hanya boleh naik, turun ini enggak boleh. [Harus] muter, muter, kurang lebih kita hitung kemarin durasinya hanya satu jam. Lebih baik kita muter satu jam daripada hal yang tidak diinginkan," tuturnya.

Selain itu, Alfian juga telah memetakan jalur rawan bencana di wilayahnya. Mulai dari daerah lereng Gunung Merapi hingga Gunungkidul.

"Ada daerah Gunung Merapi yang sewaktu-waktu bisa terjadi dan bencana lainnya mungkin ya tanah longsor ini masih musim hujan di daerah Bukit Bintang, daerah Gunungkidul," tandasnya.

Persiapan secara infrastruktur juga terus dilakukan bersama stakeholder terkait. Termasuk juga personel yang siap siaga dengan personel gabungan.

Load More