Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 18 April 2024 | 18:21 WIB
Jalur fungsional tol Jogja-Solo yang beroperasi selama Lebaran 2024. (Dokumentasi: PT JMJ)

SuaraJogja.id - Sebanyak 109.105 kendaraan melintasi jalur fungsional tol Jogja-Solo selama masa Lebaran 2024. Total jalur fungsional sepanjang 25 kilometer itu beroperasi selama 11 hari.

Direktur Utama PT Jasamarga Jogja-Solo (JMJ) Rudy Hardiansyah menuturkan jalur fungsional tol Jogja-Solo itu dibuka untuk arus mudik maupun balik. Mulai tanggal 5-11 April 2024 satu arah dari Colomadu ke Ngawen untuk mudik dan 12-15 April 2024 satu arah sebaliknya pada arus balik.

Total selama arus mudik ada 60.184 kendaraan yang tercatat melihtas jalur fungsional ini. Volume lalu lintas tertinggi yakni terjadi pada 11 April 2024 lalu.

Saat itu tercatat ada sebanyak 13.177 kendaraan yang melintasi jalur fungsional tol Jogja-Solo. Selama arus mudik, akses keluar yang menjadi favorit pengguna jalan yakni arah Ngawen sebanyak total 40.965 kendaraan.

Baca Juga: Polres Kulon Progo Klaim Angka Kecelakaan Selama Libur Lebaran Turun hingga 26 Persen

"Sementara itu, pada arus balik, kami mencatat ada total sebanyak 48.921 kendaraan yang melewati jalur fungsional. Volume lalu lintas tertinggi pada arus mudik terjadi pada H+3 Hari Raya Idulfitri 1445H atau 14 April 2024 yakni sebanyak 15.237 kendaraan," kata Rudy, dalam keterangannya, Kamis (18/4/2024).

"Pada arus balik, akses masuk yang menjadi favorit pengguna jalan adalah akses masuk dari arah Karanganom sebanyak total 25.853 kendaraan," imbuhnya.

Disampaikan Rudy, jalur fungsional tol Jogja-Solo tersebut sudah resmi ditutup pada tanggal 15 April 2024 sejak pukul 17.00 WIB kemarin. Selanjutnya proses pengerjaan konstruksi akan dimulai kembali.

Diketahui bahwa jalan tol Jogja-Solo memiliki total panjang 96,57 kilometer dengan masa konsesi selama 40 tahun. Jalan tol ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendukung program pemerintah dalam pemerataan infrastruktur di Indonesia.

Proyek ini juga dibangun untuk meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa (logistik). Termasuk pengembangan industri dan pariwisata serta meningkatkan konektivitas di Pulau Jawa.

Baca Juga: Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Satu Pegawai Pemkab Sleman Bakal Kena Sanksi

Load More