SuaraJogja.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta menyebut jumlah tempat pemungutan suara (TPS) di wilayahnya akan berkurang pada Pilkada 2024 mendatang. Saat ini pendataan tengah dilakukan untuk menyesuaikan kondisi tersebut.
Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harsya Aryo Samudro membenarkan terkait penyusutan jumlah TPS saat Pilkada nanti. Jumlah TPS akan berkurang ketika dibandingkan dengan pada saat penyelenggaraan Pemilu 2024 kemarin.
Penyusutan jumlah TPS tersebut disebabkan oleh perbedaan kapasitas TPS antara pemilu dan pilkada. Pada Pemilu 2024, satu TPS hanya dapat menampung maksimal 300 orang pemilih.
Sementara pada Pilkada Serentak 2024 mendatang, kapasitas maksimal satu TPS akan lebih banyak. Dalam hal ini meningkat menjadi 500 orang pemilih atau lebih sesuai dengan aturan.
"Dari [maksimal] 300 menjadi 500 tentunya akan signifikan penurunan TPS," kata Harsya, Sabtu (20/4/2024).
Pihaknya kini masih akan menunggu lebih lanjut terkait teknis pemutakhiran daftar pemilih di Kota Jogja. Termasuk melihat kembali pelaksanaan saat Pilkada 2017 silam.
"Kami nanti akan menunggu petunjuk teknis pemutakhiran daftar pemilih yang nanti berhubungan dengan penyusunan TPS, mereview Pilkada 2017 daftar pemilihnya itu 500 orang per TPS," ujarnya.
"Jadi kalau lazimnya pemilu itu 300 pemilih di setiap TPS, nanti 500 [pemilih], konsekuensinya regruping atau penyusutan TPS dari 1.286 TPS nanti menurun," imbuhnya.
Selain jumlah TPS yang akan berkurang cukup banyak. Disampaikan Harsya, jumlah petugas yang ada pun akan otomatis ikut menyusut.
Kendati demikian, ia memastikan honor bagi para petugas di TPS saat Pilkada 2024 nanti tetap sama. Hanya memang dari sisi jumlah petugas saja yang berkurang.
"Konsekuensinya jumlah TPS berkurang, jumlah anggota KPPS dan linmas berkurang, konsekuensi anggaran nanti juga lebih efektif dan efisien tapi honor PPK, PPS, KPPS tetap yang berkurang mungkin hanya linmasnya yang honornya berkurang. Logistiknya berkurang dari lima surat suara menjadi satu surat suara," terangnya.
Berita Terkait
-
Awal Mula Gunung Sampah di Kolong Tol Wiyoto Wiyono Hingga Kini Jadi TPS Dadakan
-
Dipolisikan Pengusaha Gegara Ngutang di Pilkada, Wawali Blitar: Sudah Selesai, Salah Paham Saja
-
Duet Ayah dan Anak di Pemilu: Sah secara Hukum, tapi Etiskah?
-
Borok KPU Terbongkar Lagi: Sengaja Tak Laporkan Penggunaan Jet Mewah ke DPR
-
'Sentilan' Keras DPR ke KPU: Bisa Naik Pesawat Biasa, Kenapa Harus Pakai Private Jet?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Tak Terdampak Erupsi Semeru, Bandara Adisutjipto Pastikan Operasional Tetap Normal
-
AI Anti Boros Belanja Buatan Pelajar Jogja Bikin Geger Asia, Ini Kecanggihannya!