SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan pembangunan 15 ruas jalan menuju objek wisata yang terhubung dengan Jalur Jalan Lintas Selatan untuk mempercepat pengembangan pariwisata yang diharapkan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Oneng Windu Wardana di Gunungkidul, Kamis, mengatakan berdasarkan catatan Dispar, ada 15 ruas jalan kawasan wisata di Satuan Ruang Strategis (SRS) Pantai Selatan rusak, serta dua ruas jalan lain di SRS Batur Agung dan Sokoliman juga rusak.
"Apabila infrastruktur penunjang tersedia di kawasan selatan maka kawasan tersebut akan semakin ramai. Target lama tinggal wisatawan pun dapat tercapai," kata Oneng Windu.
Menurutnya, infrastruktur penunjang di kawasan selatan Gunungkidul seperti sekitar jalur jalan lintas selatan (JJLS) minim. Minimnya fasilitas penunjang sangat berdampak terhadap kunjungan wisatawan dan perkembangan pariwisata secara umum di wilayah ini.
Baca Juga: Pendaftaran Ditutup, Ini 12 Bakal Calon Bupati yang Mendaftar Lewat Gerindra Gunungkidul
Ada beberapa jalan menuju kawasan wisata yang kurang nyaman dilalui wisatawan karena rusak. Selain itu, beberapa titik belum dialiri listrik dan jaringan air. Di titik jaringan listrik yang tersedia pun belum ada lampu penerangan.
“Kebutuhan dasar untuk membuka usaha di kawasan selatan utamanya di sekitar JJLS kurang,” katanya.
Selama ini, lanjut Oneng, Dispar mencoba menarik wisatawan dengan gelaran acara seperti Beach and Run. Dalam setiap rapat lintar sektor, Dispar selalu menyampaikan kendala pengembangan pariwisata Gunungkidul tersebut.
“Bupati juga meminta investor yang punya lahan di Gunungkidul agar segera membangun. Dengan begitu kan dapat meningkatkan lama tinggal wisatawan di Gunungkidul,” katanya.
Terkait rencana pemerintah pusat melalui Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah DIY membangun rest area di JJLS Kelok 18, Kalurahan Girijati, Purwosari, menurut dia, Pemkab Gunungkidul perlu terlibat dan mengambil manfaat dari keberadaan rest area itu. Dengan begitu, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lebih berdaya dan dapat naik kelas.
“Dispar memiliki tugas untuk menyiapkan sumber daya manusia agar bisa ikut bersaing. Jangan jadi penonton. Kalau di rest area menyediakan makanan dan lainnya, sehingga perlu disediakan SDM dan daya dukung lainnya,” katanya.
Berita Terkait
-
Kondisi Pengungsi Erupsi Lewotobi Membaik, Pemerintah Siapkan Hunian Baru di Lokasi Aman
-
10 Surga Tersembunyi di Lombok, Wisata Lombok yang Lagi Hits
-
Serem! Video Ulat Jati 'Kuasai' Jalanan Gunungkidul, Benarkah Musim Ulat Tiba?
-
Viral! Pemotor 'Bersenjata' di Gunungkidul Dikira Klitih, Ternyata Musuhnya Ulat Jati
-
Lekat dengan Sutrisna Wibawa, dari Kariernya di Dunia Pendidikan hingga Terjun ke Politik
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi