SuaraJogja.id - Mendekati Hari Raya Idul Adha, pasar hewan di Gunungkidul semakin ramai. Jumlah transaksi jual beli hewan kurban mengalami lonjakan. Hal ini juga berdampak pada harga jual hewan ternak juga mengalami kenaikan.
Lurah Pasar Hewan Siyono Harjo, Isnaning mengungkapkan, jelang Idul Adha ini pasar hewan Siyono Harjo sudah terlihat ramai. Di mana jumlah pengunjung maupun penjual mengalami lonjakan hingga dua kali lipat dibanding dengan hari biasa.
"Alhamdulillah mulai meningkat dua kali lipat dibanding sebelumnya. Baik pengunjung maupun pembeli," kata dia, Selasa (28/5/2024).
Hanya saja, saat ini lebih banyak pembeli lokal dibanding dengan dari luar daerah banyak yang mencari sapi. Hal tersebut tidak lepas dari beberapa hal yang menerpa peternakan sapi ataupun kambing di Gunungkidul seperti antraks, lato-lato dan penyakit hewan lainnya.
Baca Juga: 10 Sapi dari Peternak di Bantul Masuk Kriteria Hewan Kurban yang Dibeli Presiden Jokowi
Untuk transaksi, memang mengalami lonjakan dalam sehari. Di hari biasa hanya 300-400 ekor perharinya, namun sekarang sudah mencapai 700-800 ekor dalam seharinya. Dan diperkirakan jumlah tersebut akan semakin meningkat mendekati Idul Adha.
"Hari ini sudah 813 sapi yang terjual dan kambingnya 734 ekor. Ini masih 3 minggu lagi. Biasanya semakin meningkat," tambahnya.
Untuk kali ini memang lebih banyak dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena Idul Adha ini tidak ada isu yang menerpa hewan qurban. Sehingga penjual dan pembeli mengalami kenaikan dibanding sebelumnya.
Isnaning menambahkan, saat ini memang sudah terjadi kenaikan harga sapi antara Rp2-4 juta per ekor dan kambing juga meningkat sekira Rp1-2 juta. Di mana sapi yang paling banyak diminati ada di harga Rp15 hingga Rp20 juta.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti menerangkan jelang lalu lintas hewan ternak memang akan mengalami peningkatan. Mengingat kebutuhan akan hewan kurban juga meningkat. Pihaknya mulai melakukan pengetatan di samping memonitor ketersediaan hewan ternak ini.
"Kalau ketersediaan kami pastikan cukup. Gunungkidul selama ini memang dikenal sebagai sentranya hewan ternak sapi dan kambing," tandasnya.
Saat ini, populasi Sapi di Gunungkidul mencapai 141.874 ekor, kambing 209.286 ekor dan domba 14.303 ekor. Di mana sapi jantan ada 17.380 ekor, kambing 25.638 ekor dan domba 1.752 ekor. Sementara kebutuhan kurban Gunungkidul untuk Sapi mencapai 4.550 ekor, Kambing 12.500 ekor dan domba 2.250 ekor.
"Sementara sisa ketersediaan/dikirim keluar daerah di antaranya sapi 12.830 ekor, kambing 13.138 ekor dan domba tidak ada," ujarnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Investasi Emas Antam Masih Cuan Atau Tidak? Cek Harga Terbaru Setelah Lebaran
-
Pesona NEXY+180 Hybrid: Penantang Yamaha NMAX dengan Teknologi Canggih dan Harga Mengejutkan
-
Diskon Gede Hingga Puluhan Juta, Yamaha XMAX Turun Harga, Fitur Tetap ala Motor Sultan
-
Harga Emas Antam, UBS, Galeri24 di Pegadaian Hari Ini
-
Harga Emas Antam Melonjak Rp23.000 per Gram, Akhiri Tren Turun Empat Hari Beruntun
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital