SuaraJogja.id - Kritik masalah darurat sampah di Yogyakarta sudah disuarakan banyak pihak. Namun hingga saat ini persoalan tersebut tak juga kunjung usai. Sampah masih saja berserakan dimana-mana, bahkan depo-depo penuh dengan tumpukan sampah.
Keprihatinan ini bahkan disampaikan sejumlah penari asal Yogyakarta, Mila Rosinta dan beberapa penari lainnya. Mereka melakukan aksi menari di depan tumpukan tempat sampah Kampung Jogoyudan, Gowongan, Kota Yogyakarta. Aksi ini pun kemudian viral di media sosial (medsos).
Mila saat dikonfirmasi, Rabu (29/05/2024) mengungkapkan, aksi menari dengan judul "Ha ha ha" depan tumpukan sampah tersebut bukan tanpa sebab. Dia dan para penari lain yang jengah dengan masalah sampah yang tak juga ada solusinya mencoba menertawakan kebuntuan penanganan sampah melalui seni.
"Tarian ini kritikan untuk pemerintah yang tidak bisa juga menangani masalah sampah sampai-sampai berdampak menumpuknya sampah hingga ke kampung-kampung. Dengan judul ha ha ha kami ingin menertawakan kebuntuan penanganan sampah ini," paparnya.
Baca Juga: DLH Sleman Pastikan Ada Pendampingan dan Bantuan Kepada Masyarakat Kelola Sampah Organik
Mila menyebutkan, sebelum melakukan aksi, mereka minta ijin warga setempat. Mengetahui hal tersebut, warga mengiyakan dan berharap agar sampah yan sudah beberapa bulan tak juga diangkut bisa segera ditangani Pemkot Yogyakarta.
Aksi yang menggambarkan koreografi simbol-simbol dan karakter orang tersebut juga menjadi sindiran bagi semua pihak untuk bisa menangani masalah sampah secara bersama-sama. Sebab masalah tersebut tidak bisa diselesaikan sendiri tanpa ada kerjasama banyak pihak.
"Jadi kalaupun kita sudah memilah [sampah], tapi kemudian ditumpuk [oleh petugas sampah] ya sama saja, ini salah pemerintah," paparnya.
Mila menambahkan, pemilihan tempat sampah di Kampung Jogoyudan juga bukan tanpa alasan. Dari survei yang dilakukan di beberapa titik tumpukan sampah, tempat sampah di kampung tersebut merupakan salah satu yang sempat viral di medsos namun tak kunjung ada penyelesaiannya.
Selain itu masih ada tempat di gang yang bisa mereka gunakan untuk menggelar aksi tarian. Mereka mengambil gambar lebih dari 15 kali meski bau sampah cukup menyengat.
Baca Juga: Tumpukan Sampah Tutup Saluran RTH Winongo, Warga Jogja Protes
"Kita take (ambil video-red) kayak orang gila, dibantu warga sana sampai sore pada hari minggu (25/05/2024) kemarin. Sebelumnya kami sudah latihan di studio. Video langsung kami upload karena kami sudah resah sekali, ternyata viral," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Sampah Lebaran: Masalah Lama, Belum Ada Solusi
-
Gaji Rp18 Juta di Jakarta atau Rp9 Juta di Jogja? Pahami Dulu Biaya Hidup Kota Ini
-
4 Kontroversi di Balik Kesuksesan Box Office Film Pabrik Gula
-
Tegaskan Tak Antikritik, Prabowo Boyong Menteri-menteri Ini untuk Paparkan Kondisi Terkini
-
Grok dan Letupan Kritik saat Demokrasi Makin Tercekik
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
Terkini
-
Solusi Anti-Pesing Ala Jogja: Pampers Kuda untuk Andong Malioboro, Ini Kata Kusir
-
IHSG Masih Jeblok Jadi Momentum Berinvestasi? Simak Tips dari Dosen Ekonomi UGM
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa