SuaraJogja.id - Ramainya tagar All Eyes of Rafah beberapa waktu lalu menjadi trending topic di media sosial X atau Twitter (sebelum berubah). Dukungan negara dan masyarakat terhadap Palestina dan kecaman terhadap serangan tentara zionis Israel menggema. Banyak kritikan termasuk Amerika Serikat yang saat itu menarik persediaan senjatanya ke Israel terhadap perang yang terjadi.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi memberikan perkembangan terkini mengenai keanggotaan penuh Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dewan Keamanan PBB masih menjadi faktor penghalang membuat keanggotaan penuh itu belum tercapai.
Terakhir, kata Retno, proses itu sudah sampai pada Majelis Umum PBB. Di sana pun dukungan sebenarnya sudah mulai banyak dari negara-negara lain.
"Terakhir kan di Majelis Umum, kalau di Majelis Umum itu kita lihat dukungannya banyak sekali tapi sekali lagi fakta sistem di PBB mengatakan bahwa gedokannya digedok disahkannya itu adalah di Dewan Keamanan PBB," kata Retno ditemui di Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (3/6/2024).
Disampaikan Retno, sejauh ini sudah ada 144 dari 193 negara anggota PBB yang mengakui negara Palestina. Termasuk yang baru-baru ini yaitu pengakuan dari Norwegia, Irlandia, dan Spanyol.
"Yang berarti masih ada 49 negara yang belum mengakui negara Palestina, most of them are western countries [kebanyakan dari mereka adalah negara-negara barat], termasuk Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Eropa," ungkapnya.
Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang sudah mengakui Palestina sejak tahun 1988. Bersama lebih 80 negara lainnya setelah pada 15 November 1988, Yasser Arafat memproklamirkan Palestina sebagai negara.
Menlu mengaku tidak tinggal diam terkait hal tersebut. Misalnya saja saat dalam pertemuan antara beberapa negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) dengan beberapa negara anggota Uni Eropa (UE) dan beberapa negara eropa lainnya di Brussel, Belgia (26/5/2024) lalu.
"Jadi misi saya saat berada di Brussel adalah melakukan appeal agar mereka dapat mempertimbangkan untuk mengakui Palestina sesegera mungkin," ujarnya.
Baca Juga: Soal Kesiapan Evakuasi 1.000 Warga Palestina ke RS Indonesia, Menlu Retno Berikan Penjelasan
"Jika negara-negara Eropa melakukannya, maka akan mengirim pesan yang kuat bahwa mereka berpihak pada keadilan dan perdamaian dan bahwa mereka mengambil satu langkah maju untun mempercepat implementasi two state solution dan sekarang merupakan momen yang paling tepat untuk melakukannya," tegasnya.
Selain Norwegia, Irlandia, dan Spanyol, Retno menyebut ada Slovenia yang sudah mengumumkan pengakuan terhadap negara Palestina pada 30 Mei 2024 kemarin. Namun saat ini masih dalam proses persetujuan dari parlemen.
"Dan engan pembicaraan saya dengan para menteri luar negeri Uni Eropa, ke depan di bulan-bulan ke depan akan ada beberapa negara uni eropa lain yang akan segera mengakui Palestina," ungkapnya.
"Kalau kalimat saya itu selalu mengatakan mari kita gunakan semua pengaruh kita agar tidak ada veto lagi yang terkait dengan keanggotaan penuh Palestina di PBB dan kita selalu menjadi negara yang berada di garis depan untuk mengupayakan itu," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
Terkini
-
Ekspor Kemiri, Susu, Cabai: Yogyakarta Buktikan Bisa Jadi Lumbung Pangan, Ini Strategi Kementan
-
UMKM DIY Go Digital, Gojek Jadi Jurus Jitu Dongkrak Penjualan
-
Angelaida, Bocah 10 Tahun Asal Jogja, Bikin Bangga Indonesia di Ajang Ballroom Dance Internasional
-
Kronologi Lengkap: Bus Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Meninggal di Sleman
-
Dulu Relawan Gempa, Kini Jualan Es: Perjalanan Berliku Eks Napi Teroris Kembali ke NKRI