Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 14 Juni 2024 | 16:26 WIB
Tangkapan layar pertemuan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dengan Danang atau yang akrab disapa DWS pada Sabtu (25/5/2024) lalu. Keduanya disebut tengah membahas soal Pilkada Sleman.

SuaraJogja.id - Perlahan tapi pasti, dinamika politik jelang gelaran Pilkada Sleman 2024 kian menghangat. Sejumlah calon kandidat samar-samar mulai muncul ke publik. Salah satunya sebuah poster Kustini Sri Purnomo bersama Danang Wicaksana Sulistya yang disertai tulisan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Sleman 2024. 

Kemunculan poster tersebut pun menimbulkan spekulasi bahwa Kustini Sri Purnomo bakal berduet dengan Danang Wicaksana Sulistya atau yang akrab disapa DWS. 

Menanggapi hal itu, Sekretaris DPC Gerindra Sleman M Arif Priyo Susanto mengaku tidak mengetahui lebih lanjut tentang wacana tersebut. Ia menilai wacana itu muncul dari para relawan.

"Kalau itu (duet KSP-DWS) ya kami enggak tahu, itu mungkin dari teman-teman relawan kali ya, yang mengusulkan itu," kata Arif saat dihubungi, Jumat (14/6/2024).

Baca Juga: Sleman Gencarkan Gerakan Intervensi, Stunting Melandai di Angka 12,4 Persen

Gerindra Sleman sendiri, disampaikan Arif masih berfokus pada pembentukan koalisi untuk Pilkada Sleman nanti. Kendati demikian pihaknya tetap menampung dan mengapresiasi aspirasi itu.

"Kalau kami sendiri di Gerindra Sleman ya masih membangun koalisi seperti yang kemarin, untuk koalisi lima partai. Nah kita masih komitmen di situ. Itu mungkin muncul dari teman-teman relawan atau teman-teman warga, aspirasi konco-konco," terangnya.

Arif bilang Gerindra Sleman sudah berkomitmen dengan empat partai politik lain untuk berkoalisi pada Pilkada nanti. Di antaranya Golkar, PKS, PPP dan NasDem.

Kendati sudah berkomitmen untuk membentuk koalisi tersebut, Arif menyebut belum ada nama sosok calon bupati yang dipastikan untuk diusung. Sekarang pihaknya tengah menggodok nama-nama bakal calon yang potensial.

"Tahapan saat ini ya kita membentuk koalisi itu kemudian minggu-minggu ini baru kita akan berembug untuk menentukan paslonnya," terangnya. 

Baca Juga: Tok! Mantan Rektor UNY Prof Sutrisna Wibawa Berpasangan dengan Sumanto Dalam Pilkada Gunungkidul 2024

"Iya itu (koalisi lima partai) kita sudah komitmen, kemarin kita sudah komitmen membentuk koalisi," imbuhnya.

Sejauh ini, kata Arif, nama-nama yang berpotensi untuk diusung maju sebagai Sleman satu itu meliputi Bupati Sleman petahana Kustini Sri Purnomo, mantan Sekda Sleman Harda Kiswaya serta anggota DPR RI, Sukamto.

"Ya saat ini potensinya baru Pak Harda, sama Bu Kustini yang untuk calon Bupati, termasuk Pak Kamto juga untuk calon bupatinya. Belum (dipastikan), untuk Sleman belum. Saat ini kita masih menggodog di internal koalisi itu," tuturnya.

Dia menargetkan koalisi lima partai tersebut sudah dapat menentukan nama calon bupati yang akan diusung pada bulan Juni ini. 

"Target kita minggu-minggu ini dalam pertengahan Juni ini nanti sudah selesai. Karena kita kan harus berproses juga ke DPP. Jadi minggu-minggu ini nanti bisa kita selesaikan," tandasnya.

Dukungan untuk Danang

Terpisah, Sekretaris DPD Gerindra DIY Nur Subiyantoro menilai poster tersebut sebagai wujud dukungan dari masyarakat kepada Danang Wicaksana Sulistya atau yang akrab disapa DWS.

"Jadi saya selaku Ketua Tim Monitoring Pilkada 2024 dari DPD Gerindra DIY memang menemukan adanya foto dan gambar-gambar Bu Kustini berpasangan dengan Mas Danang di media sosial. Tentu kami menanggapi itu semua dengan senang, karena begitu besar dan begitu tingginya antusias warga Sleman memberikan dukungan kepada Mas Danang untuk dipasangkan dengan Bu Kustini," kata Ketua Tim Monev Pilkada se-DIY tersebut.

Kembali mencuatnya nama DWS, menurut Nur merupakan hal yang wajar mengingat pria kelahiran 4 Januari 1979 tersebut salah satu tokoh populer di kalangan warga Sleman. 

"Karena kita tahu Mas Danang ini sudah beberapa kali ikut berkontestasi di Sleman, dan juga merupakan warga asli Sleman," terangnya.

Walau begitu, Nur menegaskan pihaknya urung bisa menindaklanjuti lebih jauh terkait keberadaan poster bergambar Kustini dan DWS tersebut.

Pihaknya masih akan membahasnya lebih lanjut dengan DWS yang saat ini sedang berada di tanah suci Makkah untuk menunaikan ibadah haji.

"Kami belum bisa konfirmasi ke Mas Danang, karena saat ini Mas Danang baru menunaikan ibadah Haji. Jadi nanti sepulang beliau dari berhaji tentu akan kami sampaikan kepada beliau. Kemudian nanti untuk tindaklanjutnya, kami harus berembug dengan berbagai pihak," jelas Nur.

Menyoal kemungkinan DWS berpasangan dengan Kustini pada Pilkada Slemab 2024, Nur secara tersirat tak menutup kemungkinan tersebut. 

"Gerinda ini kan partai yang sangat terbuka, dan kami diajarkan oleh Pak Prabowo, dan sudah dicontohkan oleh Pak Prabowo bahwa Gerindra ini bukan partai pendendam, dulu Pak Prabowo pernah tanding dengan Pak Jokowi, tapi kenyataannya juga bisa bersama. Nah tentu kalau untuk kebaikan, untuk masyarakat, demi bangsa dan negara, kenapa tidak," tegasnya.

Viral Video Pertemuan Kustini dan Danang

Sementara itu, sebelum muncul poster bergambar Kustini dan DWS, kedua tokoh politik tersebut sempat hangat jadi perbincangan setelah beredar video saat mereka bertemu di sebuah resto. 

Dalam video pendek berdurasi 19 detik itu, tampak DWS sedang berbincang dengan Kustini. Selain itu, juga terlihat Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (DPD PAN) Kabupaten Sleman, Raudi Akmal yang juga merupakan anak bungsu dari Kustini.

DWS saat itu membenarkan bahwa benar baru saja bertemu dengan Kustini seperti video yang tersebar di WhatsApp. DWS mengatakan, pertemuan itu terjadi pada Sabtu (25/5/2024).

"Betul. Sabtu lalu, setelah pemberangkatan Jamaah Haji Kloter 53 Kab Sleman. Kebetulan sedang mengantar kakak saya berangkat haji," kata DWS.

Ia tidak menampik, dalam pertemuan tersebut juga sedikit banyak membahas tentang Pilkada Sleman yang akan digelar pada November 2024, mendatang.

"Ya kan kalau warga politik bertemu, biasanya terus nyenggol ke event politik terdekat," katanya.

Menurutnya, komunikasi politik menjelang Pilkada Sleman adalah sesuatu yang wajar, meski Kustini pernah menjadi lawan politiknya kala dirinya menjadi calon bupati pada Pilkada Sleman 2020.

"Artinya hal wajar saja komunikasi politik menjelang pilkada Sleman 2024. Sesuai ajaran Pak Prabowo. Walau kemarin berhadapa, tapi demi Sleman, kami terbuka untuk komunikasi," pungkasnya.

Load More