SuaraJogja.id - Gelombang panas yang terjadi di sejumlah negara, termasuk Indonesia beberapa waktu terakhir dimungkinkan akan berpengaruh pada pasokan pangan. Kondisi itu dikhawatirkan akan berdampak pada kesehatan karena keterbatasan akses terhadap makanan yang beragam dan bergizi.
Karenanya akademisi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKMK) UGM, Ahmad Hamim Sadewa mendesak pemerintah untuk mengoptimalkan ketahan pangan di tingkat lokal. Sebab suplai makanan dari impor masih sangat tinggi saat ini.
"Tingginya suplai impor yang tinggi sangat beresiko pada safety food di Indonesia bila ada kejadian di luar negeri seperti gelombang panas ini," papar Hamim dalam rangkaian Summer Course 2024 on Interprofessional Healthcare bertajuk "Nourishing Futures: Exploring the Intersection of Food Security and Health Status" di Yogyakarta, Rabu (19/6/2024).
Wakil Dekan FKMK UGM tersebut menyebutkan, alih-alih mengandalkan impor, pemerintah mestinya memaksimalkan penguatan sektor pertanian dan pangan di daerah secara mandiri. Sebab masyarakat membutuhkan suplai pangan yang kontinyu.
Baca Juga: Anti Ribet! Mahasiswa UGM Luncurkan Aplikasi Belanja Daging Ayam Segar Langsung dari Peternakan
Bila suplai pangan terganggu, maka jumlah angka kurang gizi atau stunting di Indonesia, termasuk di DIY akan semakin tinggi. Padahal saat ini angka stunting di DIY masih mencapai 16,4 persen. Sedangkan di tingkat nasional, angka stunting Indonesia masih berada di angka 21,5 persen pada 2023 lalu.
"Kita harus bisa mandiri dalam hal pangan, masih banyak yang kita belum bisa mandiri. Contohnya dengan menambah jumlah pembukaan lahan [pertanian], itu sebenarnya bisa dilakukan agar tidak semakin banyak impor," paparnya.
Hamim menambahkan, distribusi pangan yang merata juga dibutuhkan. Sebab saat ini masih banyak daerah, terutama di kawasan terluar dan terpencil yang belum mendapatkan suplai pangan memadai.
Kalaupun ada bahan pangan tradisional, varian bahan pangan masih banyak yang kurang. Karenanya dibutuhkan menaikkan kandungan gizi dan kualitas bahan pangan.
Sementara terkait program makan susu dan makan siang gratis yang bakal diterapkan pemerintahan baru Prabowo-Gibran nanti, menurut Hamim hal itu baru mengatasi masalah dalam jangka pendek. Perlu adanya solusi jangka panjang tidak hanya di hilir namun juga di tingkat hulu.
Baca Juga: Jogja Tak Punya Ruang Publik, Pekerja Seni Berharap GIK UGM Bisa segera Rampung
"Jangan hanya muara saja, seperti makannya yang sudah jadi [untuk dibagikan ke masyarakat]. Jangan-jangan susu, telur itu impor, nanti kan repot. Jadi bahan baku harus dipenuhi dari dalam negeri, jadi perlu penguatan dan inovasi agar berhasil di banyak sektor," tandasnya.
Berita Terkait
-
Zulhas Janji Indonesia Tak akan Impor Beras Tahun Ini, Apa Alasannya?
-
Chef Arnold Ngaku Dikasih Lihat Ijazah Asli Jokowi Saat Sambangi Rumah di Solo: Saya Ngintip...
-
Alumni UGM Speak Up, Mudah Bagi Kampus Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi: Ada Surat Khusus
-
Usai Kasus Predator Seks Guru Besar hingga Mahasiswi KKN Dihamili, Ini Dalih Kemen PPPA Gandeng UGM
-
Hadapi "Badai" Tarif Trump, Kadin Ingatkan Kekuatan Optimisme dan Gotong Royong!
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Liga Inggris: Kalahkan Ipswich Town, Arsenal Selamatkan MU dari Degradasi
-
Djenahro Nunumete Pemain Keturunan Indonesia Mirip Lionel Messi: Lincah Berkaki Kidal
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaik April 2025
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V50 Lite 4G vs vivo V50 Lite 5G, Serupa Tapi Tak Sama!
-
PT LIB Wajib Tahu! Tangan Dingin Eks Barcelona Bangkitkan Liga Kamboja
Terkini
-
Guru Besar UGM Terlibat Kasus Kekerasan Seksual: Korban Pilih Damai, Ini Alasannya
-
Diikuti Ratusan Kuda Seharga Miliaran Rupiah, Keponakan Presiden Prabowo Gelar Pacuan Kuda di Jogja
-
'Beli Mercy Harga Becak': Mantan PMI Bangkit dari Nol, Kini Kuasai Pasar Kulit Lumpia Nasional
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM