SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memastikan pemenuhan kebutuhan air bersih untuk masyarakat di Kabupaten Gunungkidul dan Sleman yang saat ini mengalami dampak kekeringan masih aman.
"Untuk sementara ini di dua kabupaten tersebut masih bisa menangani pemenuhan air bersih sendiri," kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY Edhy Hartana di Yogyakarta, Kamis.
Menurut Edhy, dari seluruh kabupaten di DIY, sebagian wilayah di Kabupaten Sleman dan Gunungkidul telah mengalami dampak kekeringan.
Gunungkidul, katanya, telah mendistribusikan sebanyak 176 tangki air bersih, sedangkan di Sleman kebutuhan air bersih masih bisa dipenuhi warga secara mandiri.
Baca Juga: Ultah ke-7, Merapi Park Jogja Berbagi Kebahagiaan dengan Anak Panti Asuhan
"Gunungkidul sama Sleman yang sudah mengalami kekeringan. Kalau Kulon Progo sampai saat ini masih aman," katanya.
Sementara itu, Edhy mengakui permintaan dropping air bersih sempat muncul di Kabupaten Bantul, akan tetapi bukan karena dampak kekeringan, melainkan akibat kerusakan pompa sumur yang mengaliri sejumlah dusun di wilayah itu.
"Itu karena kerusakan. Dalam waktu seminggu sudah bisa dilakukan pembetulan," katanya.
Karena musim kemarau di DIY diperkirakan masih berlangsung hingga September 2024, kata Edhy, BPBD DIY terus melakukan pengawasan terhadap dampak kekeringan, khususnya di Sleman dan Gunungkidul.
Meski dua kabupaten itu hingga saat ini masih mampu melakukan penanganan secara mandiri, menurut dia, BPBD DIY siap membantu pemenuhan kebutuhan air bersih jika diperlukan.
Baca Juga: Rp19 Juta Habis untuk Air Bersih: Warga Gunungkidul Berjuang Hadapi Kekeringan
Edhy mengatakan pula bahwa permohonan bantuan dana siap pakai (DSP) untuk penanganan kekeringan dapat dipenuhi BPBD DIY manakala kabupaten telah menetapkan status darurat.
Saat ini, Kabupaten Gunungkidul telah mengeluarkan status siaga darurat kekeringan terhitung sejak 1 Juni hingga 30 Agustus 2024.
"Kita baru bisa melakukan permohonan dana untuk membantu mereka apabila kabupaten tersebut betul-betul kekurangan dana untuk dropping air bersih," ujarnya.
BPBD DIY telah menggelar rapat koordinasi dengan BPBD kabupaten terkait antisipasi dampak kekeringan selama kemarau dan telah disiapkan bantuan tangki air bersih.
Sebelumnya, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebutkan, puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
Sedangkan akhir musim kemarau diprediksi pada September 2024 dasarian pertama yang dimulai Kabupaten Kulon Progo bagian utara.
Berita Terkait
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
-
Dari Sekda ke Bupati: Harda Kiswaya dan Visi Sleman yang Maju dan Berkeadaban
-
Berantas Penyakit, Tingkatkan Ekonomi: Manfaat Jangka Panjang Wakaf Air Bersih
-
Tantangan Terbuka Hokky Caraka untuk Wataru Endo: Saya Ingin Tahu!
-
Pecah Telur di Kandang Persis Solo, Danilo Alves Berharap Terbukanya Pesta Gol
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
Terkini
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony
-
Hasil Temuan Tim Pencari Fakta UGM Soal Dugaan Plagiasi Atas Buku Sejarah Madiun yang Ditulis Sri Margana dkk
-
Cegah Tindakan Pelecehan Terhadap Anak, Ini Tips Sampaikan Pendidikan Seksual kepada Buah Hati
-
Pola Penyakit di Indonesia Alami Pergeseran, Pakar Sebut Gaya Hidup Jadi Pemicu
-
Gelar Simposium di UIN Sunan Kalijaga, Ini Sembilan Rekomendasi Gusdurian Soal Kebebasan Beragama di Indonesia