SuaraJogja.id - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) perwakilan DIY segera menindaklanjuti aduan terkait 39 siswa yang tak lolos PPDB jalur afirmasi disabilitas di Kota Jogja. Hal ini diupayakan segera agar para siswa tersebut bisa masuk pada sekolah negeri.
"Jadi mereka melapor ke kita ada sekitar 39 anak yang mendaftar melalui jalur afirmasi disabilitas tapi tidak mendapatkan sekolah. Sedangkan di satu sisi berdasarkan informasi itu masih ada sekolah yang masih kosong kuotanya," kata Koordinator Tim Pemantau PPDB ORI DIY, Chasidin, ditemui, Senin (8/7/2024).
Disampaikan Chasidin, 39 siswa tersebut masih berpeluang untuk masuk ke sekolah negeri. Namun memang pihaknya tengah berkejaran dengan tenggat waktu untuk pendaftaran kursi kosong yang segera akan dibuka lagi.
Kursi kosong yang dimaksud adalah sisa kursi yang memang belum terpenuhinya kuota pendaftaran di suatu sekolah. Nantinya kuota sisa tersebut akan dibuka kembali melalui jalur radius.
Baca Juga: Miris! Terganjal Sistem PPDB, Siswa Difabel di Jogja Terpaksa Masuk Sekolah Swasta
"Jadi kuota-kuota yang misalnya untuk yang berdasarkan juknis, kalau kuotanya misalnya sisa pendaftarnya 100 kuotanya ada 110 berarti kan ada 10 yang kosong. Nah akan ada seleksi tahap kedua untuk semua SMP Negeri. Jalurnya radius. Jadi kalau yang kosong di semua jalur nanti akan di masukkan semuanya ke jalur radius untuk seleksi ulang," ujarnya.
Rencananya pembukaan kembali kuota tersebut akan dilakukan pada 9 Juli 2024 mendatang. Dengan waktu yang sudah mepet, ORI DIY akan bergerak cepat untuk melakukan klarifikasi ke Dinas Pendidikan terkait mengenai masalah tersebut.
"Masih ada peluang [39 siswa yang tak lolos] sebelum tanggal 9 [Juli], makanya kita akan langsung ke sana [Dinas Pendidikan] itu. Jadi nanti afirmasi terutama untuk yang kuota afirmasi disabilitas di beberapa sekolah yang masih belum penuh itu kan masih bisa diakses. Jangan sampai nanti kuota ini dilempar ke radius karena dianggap sudah tidak ada lagi disabilitas yang mendaftar," ungkapnya.
Diakui Chasidin memang salah satu kendala dalam persoalan ini terkait dengan perubahan aturan PPDB tahun ini. Hal itu pula yang akan diklarifikasikan oleh ORI DIY ke Dinas Pendidikan.
"[Tahun lalu] Jadi memang dari ULD lalu mendistribusikan calon siswa itu ke sekolah-sekolah yang ada. Sedangkan tahun ini kan karena sistemnya dibatasi hanya memilih tiga. Jadi ketika tiga pilihan ini tidak bisa, kuotanya sudah penuh, maka tidak dapat gitu. Jadi kita akan klarifikasi utamanya ke dinas karena kebijakan itu ada di dinas," terangnya.
Baca Juga: Ramai Sampah Kota Jogja Dibuang ke Bantul, DLHK DIY Minta Kabupaten Urus Sendiri
Sebelumnya, Sasana Inklusi & Gerakan Advokasi Difabel Indonesia (Sigab) mengungkap ada 39 calon peserta didik yang tidak diterima di SMP negeri Kota Jogja melalui jalur afirmasi. Salah satu orang tua siswa pun menghendaki pendampingan hingga ke Ombudsman Republik Indonesia (ORI) perwakilan DIY.
Berita Terkait
-
10 Oleh-Oleh Khas Jogja yang Bisa untuk Kumpul Keluarga saat Lebaran
-
Wakaf Al-Quran Braille: Upaya Dorong Pendidikan Spiritual Inklusif Bagi Komunitas Disabilitas
-
Potret Pendidikan Anak Penyandang Disabilitas di Indonesia, Menagih Hak untuk Setara
-
PPDB Resmi Berganti Jadi SPMB, Ini Tindak Lanjut Pemda
-
Sekolah Negeri Kok Bayar? Pungutan Liar yang Merusak Kepercayaan Publik
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
Terkini
-
Kilas Gunungkidul: Kecelakaan Maut Terjadi Selama Libur Lebaran, Seorang Anggota Polisi Jadi Korban
-
Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pengamen Liar dan Perokok Ditertibkan
-
Urai Kepadatan di Pintu Masuk Exit Tol Tamanmartani, Polisi Terapkan Delay System
-
Diubah Jadi Searah untuk Arus Balik, Tol Jogja-Solo Prambanan-Tamanmartani Mulai Diserbu Pemudik
-
BRI Lestarikan Ekosistem di Gili Matra Lewat Program BRI Menanam Grow & Green