SuaraJogja.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta menyediakan bahan kompos secara gratis kepada masyarakat. Bahan kompos itu berasal dari pengolahan sampah organik di Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse dan Recycle (TPS3R) Nitikan.
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Kota Yogyakarta Ahmad Haryoko menuturkan masyarakat baik kelompok maupun perorangan diperbolehkan untuk mengajukan permintaan bahan kompos. Pengajuan mendapat bahan kompos itu dikirimkan ke DLH Kota Jogja.
"[Pengajuan] bisa bersurat ke DLH Kota Yogyakarta. Tidak ada [minimal jumlah permintaan]. Berapa pun," kata Haryoko, Selasa (9/7/2024).
Disampaikan Haryoko, pihaknya saat ini sudah bekerja sama dengan beberapa petani di wilayah Sleman hingga Bantul. Untuk di wilayah Sleman bahan kompos digunakan pada pertanian rumput gajah sedangkan di Bantul untuk pertanian bawang merah.
Baca Juga: Mahasiswa UGM Sulap Sampah Plastik Jadi Batako Anti Gempa, Intip Cara Kerjanya
"[Kerja sama] ini berjalan sudah satu tahun. Sekarang kita fokus di dua lokasi itu. Setiap hari ada [pengiriman]. Kita biasakan satu hari ke sana dan satu hari ke satunya sebanyak satu truk sekitar empat ton," terangnya.
Tidak hanya memberikan bahan kompos secara gratis kepada para petani di dua wilayah tersebut. DLH Kota Jogja bahkan turut memfasilitasi pengangkutan kompos hingga ke lokasi.
Haryoko berharap kerja sama itu dapat terus berjalan berkesinambungan. Dalam hal ini DLH Kota Yogyakarta sebagai pemroses sampah menjadi bahan kompos dan petani bisa memanfaatkan hasilnya.
"Memang ini bisa dikatakan saling menguntungkan. Kami dibantu dalam proses lebih lanjut menjadi pupuk kompos dan petani mendapatkan keuntungan menerima bahan organik untuk diolah memjadi kompos," tuturnya.
Haryoko mengungkapkan bahwa dulu TPS3R Nitikan mengolah sampah organik menjadi kompos saat masih ada Rumah Kompos. Mulai dari pemilahan sampah organik sampai proses fermentasi hingga menjadi kompos siap pakai.
Baca Juga: Ternyata Begini Nasib Proyek ITF Bawuran yang Sempat Diisukan Batal, Siap Olah Sampah Se-DIY
Pemilahan sampah organik dan anorganik itu menggunakan mesin gibrik. Hasil kompos juga dibagikan ke masyarakat secara gratis.
Berita Terkait
-
Sampah Lebaran: Masalah Lama, Belum Ada Solusi
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Ubah Limbah Jadi Berkah, Inovasi Pengelolaan Sampah Ini Sukses Go International
-
Geger! Jasad Bayi Ditemukan di Tumpukan Sampah Tanah Abang, Terbungkus Handuk Pink!
-
Kumpulkan Gadget Bekas untuk Jaga Bumi, Solusi Mudah Daur Ulang E-Waste
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi Lagi Rp34.000 Jadi Rp1.846.000/Gram
-
IHSG Naik 5,07 Persen Pasca Penundaan Tarif Trump, Rupiah Turut Menguat!
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital