SuaraJogja.id - Direktur Utama PT Primissima, Usmansyah mengakui sudah tidak membayar BPJS Ketenagakerjaan sejak Februari 2020. Jika ditaksir kini nilai tunggakan beserta denda yang harus dibayarkan sudah mencapai sekitar Rp6 miliar.
"BPJS Ketenagakerjaan kami akui belum dibayar sejak 2020 Februari, itu sudah mulai tidak terbayar," kata Usmansyah ditemui awak media, Kamis (11/7/2024).
PT Primissima bahkan telah sempat dipanggil oleh kejaksaan sebanyak tiga kali untuk mediasi dengan BPJS. Pasalnya perusahaan dianggap tidak menyetorkan uang BPJS Ketenagakerjaan bagi para karyawannya.
"Tapi faktanya kan kami bukan enggak nyetor tapi karena memang enggak ada duitnya. Jadi seolah-olah kita tuh motong dari karyawan nggak disetor. Faktanya kan kita nggak pernah motong dari karyawan karena memang duitnya nggak ada, akhirnya dimediasi," ujarnya.
Baca Juga: Modal Kerja Habis Jadi Penyebab PT Primissima Tak Bisa Bayar Gaji para Karyawan
"Kejaksaan itu karena sesama plat merah urusannya adalah b-to-b. Jadi sesama intansi pemerintah selesaikan berdua maka statusnya adalah utang kami ke BPJS. Jadi statusnya menjadi piutangnya BPJS ke Primissima," sambungnya.
Dari mediasi itu, diakui Usmansyah, ada kesepakatan bahwa pihaknya akan mengangsur pembayaran. Namun dengan keterbatasan perusahaan maka tunggakan itu belum dapat terbayarkan.
"Kemarin kami rapat lengkap BPJS Ketenagakerjaan, Disnaker, ya mereka menyampaikan gitu. Jadi kami juga menyampaikan bahwa kita sudah dimediasi kejaksaan dan kami sebenarnya sudah membuat surat pernyataan bahwa akan mengangsur tapi karena duit enggak ada akhirnya berhenti juga," ungkapnya.
Jika ditaksir jumlahnya, Usmansyah bilang tunggakan itu memang semakin membengkak. Terlebih dengan ditambah denda yang ada akibat keterlambatan bayar.
"Sudah cukup lama 2020 sampai sekarang itu kalau dibilang Rp5 miliar, itu sebetulnya kalau iurannya sendiri sekitar Rp4 miliar tapi kan ada denda jadi dendanya lumayan juga itu, Rp1,6 miliar lebih. Jadi sekitar Rp6 miliar [tunggakan], itu yang BPJS Ketenagakerjaan," kata dia.
Baca Juga: PT Primissima Luruskan Soal 15 Karyawan yang Kena PHK, Begini Faktanya
BPJS Kesehatan Pastikan Tetap Dibayar
Sementara itu untuk BPJS Kesehatan, Usmansyah memastikan perusahaan tetap membayar hingga sekarang. Sehingga para karyawan tetap bisa mengakses BPJS Kesehatan tersebut.
"BPJS Kesehatan kami pernah tidak bayar bulan Oktober 2023 tapi sudah kita lunasi di November 2023, sampai sekarang semuanya lunas. Enggak ada masalah dengan BPJS Kesehatan," tegasnya.
Pihaknya tidak ingin memupuk masalah yang lebih besar jika tidak membayar BPJS Kesehatan bagi para pekerjanya. Sehingga kondisi bagaimana pun perusahaan akan tetap berupaya melakukan pembayaran.
"Resiko banyak ya, karena kalau ada yang sakit, BPJS Kesehatan enggak dibayar kan tanggungan perusahaan itu, kan lumayan juga mahal juga," ucapnya.
"Jadi BPJS Kesehatan enggak ada masalah sama sekali itu aja Oktober 2023 tidak terbayar tapi sudah kita lunasi dua bulan sekaligus di November 2023," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Terungkap, Hakim Djuyamto Titip Tas ke Satpam Sebelum Tersangka, Isinya Duit Ratusan Juta
-
Kabid DLH Tangsel Nangis Kejer, Kejati Banten Kembali Tetapkan 1 Tersangka Korupsi Sampah
-
Rugikan Negara Rp 193,7 Triliun, Kejagung Kembali Periksa 12 Saksi Dugaan Korupsi Minyak Pertamina
-
Belum Ada Pasal Tipikor Perkara Pagar Laut, Kejagung Kembalikan Berkas Arsin Cs ke Bareskrim
-
Keadilan Rp60 Miliar: Ketika Hakim Jadi Makelar Hukum untuk Korporasi Sawit
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja