SuaraJogja.id - Direktur Utama PT Primissima, Usmansyah meluruskan informasi terkait 15 karyawan yang terkena PHK. Dia menyampaikan bahwa 13 dari 15 orang itu diberhentikan tidak hormat karena mangkir.
Sementara itu dua orang lainnya memilih untuk mengundurkan diri dari perusahaan. Kemudian total 15 orang itu bergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk diadvokasi.
Disampaikan Usmansyah, saat ini Primissima tidak melakukan PHK kepada karyawannya apabila karyawan tidak melakukan kesalahan yang bisa berakibat PHK. Hal itu yang tidak diindahkan oleh setidaknya 13 pekerja tersebut.
"15 orang itu terdiri dari yang dua orang mengundurkan diri, yang 13 itu diberhentikan tidak hormat karena melanggar aturan perusahaan yaitu mangkir dari kerja selama lima hari berturut-turut dan diperingatkan tidak mengindahkan dan akhirnya dipecat," kata Usmansyah ditemui awak media, Kamis (11/7/2024).
Baca Juga: 15 Buruh Kena PHK PT Primissima Belum Dapat Pesangon Penuh, Baru 30 Persen
Berdasarkan catatan perusahaan, 13 orang yang diberhentikan tidak hormat itu mulai tanggal 1 Desember 2023. Dari proses mereka mangkir sejak Oktober 2023 kemarin bersama dengan dua orang yang mengundurkan diri.
Disampaikan Usmansyah, sebenarnya para karyawan yang dipecat atau mundur itu tidak mendapat pesangon. Namun aturan dalam Cipta kerja mengharuskan perusahaan memberikan semacam tali asih.
"Sebetulnya kalau dipecat atau mundur itu kan enggak dapat pesangon kan, tapi cipta kerja mengharuskan kami memberikan istilahnya semacam tali kasih. Jadi dua bulan, itu yang belum kebayar sampai sekarang. Sementara teman-teman maksa harus dibayar sekaligus," ujarnya.
Perusahaan mengakui memang sudah membuat kesepakatan dengan KSBSI terkait 15 orang tersebut. Terkait dengan angsuran pembayaran tali asih atau pesangon tersebut.
"Kemarin kita memang membuat kesepakatan dengan Dani cs (Ketua KSBSI). Kita angsur tapi ternyata mentok juga kami enggak bisa bayar juga. Rp103 juta sudah kebayar 30 persen, tinggal 70 sekian persen itu rencananya dibayar tiga kali, baru dibayar sekali kami mentok, enggak ada duit lagi, yang dua kali ini yang dikejar terus," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) DIY, Dani Eko Wiyono, menuturkan sejak di-PHK 15 orang tersebut baru mendapat pesangon sebesar 30 persen. Dari total pesangon yang seharusnya mereka dapat yakni Rp103 juta.
Berita Terkait
-
60 Ribu Orang Kena PHK dalam Waktu 2 Bulan, Kemensos Tunggu Evaluasi Sebelum Masukkan ke Data Bansos
-
Sri Mulyani Bicara Maraknya PHK di Sektor Manufaktur
-
'Berbagi Bahagia 1.730 Paket Sembako' di Yogyakarta, Aksi Nyata BRI Peduli Masyarakat
-
Sanksi Bagi Perusahaan yang Terlambat Bayar THR untuk Karyawan
-
Dompet Aman, Perut Kenyang: 7 Rekomendasi Bukber Hemat di Jogja
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Rayakan 270 Tahun Berdirinya DIY, Ratusan Sekolah di Jogja Nabuh Gamelan Serempak
-
Luas Masa Tanam Kedua Turun Drastis, Dinas Pertanian Gunungkidul Sebut Karena Persoalan Air
-
Apresiasi Pemberian Bonus Hari Raya ke Ojol dan Kurir Online, Pakar UGM Soroti Soal Pengawasan Regulasi
-
Polisi Temukan Terduga Pelaku Pembakaran Gerbong KA di Stasiun Yogyakarta, Ini Motifnya
-
Terungkap! Satpam Salah Satu SMA di Sleman Terlibat Jaringan Penyuplai Senpi ke KKB