SuaraJogja.id - Ketua Paguyuban Tri Dharma, Arif Usman mengungkapkan sejumlah keluh kesah para pedagang yang berjualan di Teras Malioboro 2 (TM II). Semenjak relokasi dari selasar ke TM II, kesejahteraan pedagang merosot tajam.
"Proses relokasi dari selasar ke TM II ini juga menimbulkan masalah dalam hal ini kesejahteraan anggota yang benar memprihatinkan. Bukan hanya turun tapi benar-benar merosot tajam," kata Usman saat dihubungi Suarajogja.id lewat sambungan telepon Minggu (14/7/2024).
Sejak dipindah ke TM 2, disampaikan Usman, pendapatan para pedagang sangat jomplang. Pasalnya posisi tempat berjualan atau lapak-lapak pedagang itu sangat berpengaruh.
"Jadi kan selama ini setelah dipindah pemerataan pendapatan sangat jomplang. Dalam artian kalau teman-teman yang dapat tempat strategis, dapat lapak yang dibagikan depan, atau di tengah, atau di perempatan itu mungkin mereka masih bisa menikmati," ujarnya.
Baca Juga: "Jangan Habis Manis Sepah Dibuang!" Pedagang Teras Malioboro II Desak Dialog Relokasi yang Adil
"Tapi teman yang di tengah dan belakang itu luar biasa memprihatinkannya. Kadang 1,2,3 hari itu enggak kelaris [dapat pembeli]. Bisa dibayangkan kalau dari pagi sampai malem enggak kelaris, itu bukan kita bekerja untuk mendapatkan sesuatu tapi kita bekerja malah menjual sesuatu, dalam arti kita bukan mendapatkan aset malah menjual aset untuk bisa bertahan hidup di situ," imbuhnya.
Pendapatan para pedagang pun berpengaruh pada kehidupan sehari-hari. Pasalnya penghasilan para pedagang pun berbanding terbalik saat masih berjualan di selasar Malioboro.
Jika sebelumnya biaya sekolah masih bisa tertutup oleh hasil dagangan. Kini, tak sedikit pedagang yang kebingungan untuk memenuhi biaya pendidikan anaknya.
"Dulu waktu di selasar, teman-teman bisa menyekolahkan anak sampai dengan kuliah lulus. Tapi sekarang nuwun sewu, banyak yang putus kuliah karena enggak bisa membiayai pendidikan anak mereka," ungkapnya.
Terkait bantuan pemerintah sendiri, kata Usman, sangat minim. Bahkan bantuan berupa materi maupun teknis pun tidak pernah diberikan.
Baca Juga: Kericuhan di Teras Malioboro II Semalam jadi Sorotan, Ternyata Ini yang jadi Pemicunya
Bantuan yang paling kerap diberikan adalah ketika ada kerusakan di lapak pedagang atau kebutuhan lain semisal listrik dan air. Padahal para pedagang membutuhkan lebih dari sekadar hal-hal tersebut.
Berita Terkait
-
Gaji Rp18 Juta di Jakarta atau Rp9 Juta di Jogja? Pahami Dulu Biaya Hidup Kota Ini
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Libatkan Istri jadi Tukang Palak, Preman Pemeras Tukang Sayur di Bekasi Ternyata Budak Narkoba
-
Keluhkan Penjualan Merosot, Pedagang Mainan di Pasar Gembrong: Lebaran Sudah Nggak Berpengaruh
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
- Perbandingan Nilai Pasar Laurin Ulrich dan Finn Dicke, 2 Gelandang yang Dilobi PSSI
Pilihan
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
Terkini
-
BTNGM Tindak Pendaki Ilegal yang Viral, Kirim Surat ke Pihak Kampus di Sukoharjo untuk Diproses
-
Dipanggil Sultan, Wali Kota Hasto Wardoyo Didesak Segera Atasi Ruwetnya Masalah Kota Jogja
-
Wabah Antraks Kembali Hantui Yogyakarta, Pemda DIY Bergerak Cepat, Vaksinasi Jadi Kunci
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri