Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 17 Juli 2024 | 14:47 WIB
Potret petani di Gunungkidul terpaksa memangkas tanaman padi yang mengering. [Kontributor Suarajogja.id/Julianto]

Kendati demikian sampai dengan April 2024, dari musim tanam I kemarin, para petani telah berhasil panen padi 45.530 hektar dengan jumlah produksi mencapai 213.431 ton gabah kering giling (GKG). Serta luas panen jagung mencapai 42.453 hektar dengan produksi 244.745 ton pipil kering.

"Dengan produksi ini maka cadangan pangan masyarakat aman untuk konsumsi satu tahun ke depan dengan catatan hasil padi disimpan di rumah tangga petani sedang hasil jagung dijual," terang dia.

Namun, lanjutnya, pada musim kedua tanam di Gunungkidul ternyata dampak kekeringan masih terasa karena kemarau datang lebih cepat yaitu bulan Mei sudah tidak terjadi hujan, yang berakibat adanya kekeringan melanda pertanaman baik padi maupun jagung. Luas tanam existing pada musim tanam 2 di kisaran 7.600 hektar.

Dia mengungkapkan kekeringan memang terjadi secara sporadis di sejumlah wilayah di Gunungkidul baik di wilayah utara ataupun selatan Gunungkidul. Kekeringan terjadi paling banyak di Kapanewon Semin dan Ngawen yang berada di wilayah utara Gunungkidul.

Baca Juga: Darurat Kekeringan, Gunungkidul Salurkan 288 Tanki Air Bersih dan Siagakan Ratusan Personil

"Kondisi demikian sangat berpengaruh pada kebutuhan air irigasi pertanian, dengan beberapa lokasi pertanaman masih tersedia sumber air dan ada sebagian pertanaman yang ada tidak ada sumber air," ujarnya.

Raharja menyebut, tanaman puso akibat kekeringan di Semin mencapai 242 hektar, di Ngawen 178 hektar sisanya secara sporadis tersebar di wilayah kapanewon lain. Dia memperkirakan tanaman padi yang alami puso akan meluas mengingat musim penghujan masih lama.

Bantuan Solar untuk Pompa Air

Sejumlah langkah dilakukan oleh Dinas Pertanian Pangan di Gunungkidul. Di antaranya adalah pemberian rekomendasi BBM solar bersubsidi untuk operasional pompa air tanah dalam. Harapannya biaya yang dikeluarkan petani bakal lebih murah dan terjangkau petani.

"Rekom diberikan ke poktan atau P3A pengelola pompa irigasi," tambahnya.

Baca Juga: Kurangi Angka Bayi Bermasalah dengan Berat Badan, Gunungkidul Luncurkan Qurban For Stunting

Pemerintah juga menyalurkan pemberian bantuan pompa air dari Kementan sampai dengan Juli 2024 disalurkan 54 unit pompa air 3 inch dan 4 inch serta 6 inch. Pembangunan irigasi perpompaan dan irigasi perpipaan 42 unit sebagai salah satu mitigasi agar ke depan dampak kekeringan dapat diminimalisasi.

Load More