SuaraJogja.id - Lima dari 18 Kapanewon (Kecamatan) di Gunungkidul dilanda kekeringan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul telah menyalurkan ratusan tanki air bersih guna mengurangi beban warga terdampak kekeringan.
Senin (15/7/2024) pagi bahkan BPBD Gunungkidul menggelar Apel Kesiap Siagaan Bencana, di Alun-alun Pemda Gunungkidul. Ratusan personil disiagakan untuk menanggulangi dampak kekeringan yang dipastikan bakal meluas.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, pelaksanaan apel ini sebagai bentuk kesiapan Pemerintah Daerah dalam menghadapi potensi bencana yang akan datang. Mereka bersiap untuk menghadapi segala kemungkinan yang bakal terjadi.
"Untuk bencana kekeringan yang sebagian masyarakat di Gunungkidul sudah mulai merasakan dampaknya. Status darurat kekeringan ini akan berlangsung hingga tanggal 1 Agustus mendatang," kata Purwono saat ditemui di Alun-alun Gunungkidul, pada Senin, 15 Juli 2024.
Baca Juga: Soroti Rencana Pembangunan Resort dan Beach Club Raffi Ahmad, WALHI: Potensi Memperparah Kekeringan
Selain menetapkan status siaga darurat kekeringan, pihaknya juga sudah menyiapkan anggaran pasokan air bersih sebanyak 1.000 tangki. Nantinya, air bersih ini akan disalurkan kepada masyarakat Gunungkidul yang membutuhkan.
Purwono menyebut sampai saat ini sudah terdistribusi 288 tangki. Di mana jumlah yang sudah disalurkan tersebut terbagi ke lima kapanewon terdampak kekeringan. meliputi Kapanewon Panggang, Saptosari, Tepus, Girisubo, serta Rongkop.
"Proses pendistribusian air bersih ini sudah dilakukan sejak Bulan Juni lalu, berdasarkan permintaan dari masyarakat," tambahnya.
Pihaknya optimis, anggaran pasokan air bersih yang sudah disiapkan tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Bulan Agustus mendatang. Karena alokasi anggaran tersebut diperkirakan bakal memenuhi kebutuhan air bersih sampai dengan awal Oktober.
Selain dari BPBD, pasokan bantuan air bersih ini juga sudah disiapkan Pemerintah Daerah Gunungkidul melalui masing-masing kapanewon. Setidaknya ada 13 kapanewon yang sudah menganggarkan air bersih dan siap didistribusikan ke wilayah mereka masing-masing.
Baca Juga: DIY Sudah Hujan Deras, Kulon Progo justru Perpanjang Darurat Kekeringan, Kenapa?
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menghimbau kepada seluruh masyarakat di Gunungkidul untuk bijak dalam memanfaatkan penggunaan air. Dengan demikian, masyarakat dapat turut serta mengantisipasi dampak kekeringan.
"Masyarakat agar lebih bijak dalam memanfaatkan air," ucap Sunaryanta.
Pada musim kemarau ini, lanjut Sunaryanta, selain kekeringan, masyarakat juga dihimbau untuk tidak sembarangan membakar sampah maupun barang-barang lainnya. agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Kekeringan Melanda: Sleman dan Gunungkidul Siaga, BPBD DIY Siap Gelontorkan Bantuan
-
Rp19 Juta Habis untuk Air Bersih: Warga Gunungkidul Berjuang Hadapi Kekeringan
-
Hadapi Ancaman Kekeringan, BPBD Bantul Siapkan Dua Armada Tangki Air
-
Kekeringan Sudah Melanda, Pemkab Gunungkidul Siapkan 1.000 Tangki untuk Dropping Air Bersih
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 30 Juni: Ada Emote Keren dan Bundle Menarik
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
Pilihan
-
5 Sepatu Lokal Mulai Rp50 Ribuan yang Wajib Dikoleksi, Modis buat Tunjang Aktivitas
-
5 Sepatu Lari Lokal Mulai Rp100 Ribuan, Tampil Stylish Bikin Olahraga Jadi Trendi
-
Demo Zero ODOL, Menko Airlangga: Semua Aspirasi Kita Tampung!
-
Gara-gara Keributan Antar Kampung, Sekolah di Mataram Ini Hanya Dapat 2 Siswa
-
PMI Manufaktur RI Anjlok, Menko Airlangga: Industriawan Lagi Pesimistis!
Terkini
-
PSIM Resmi Ajukan Stadion Maguwoharjo, Bupati Sleman: "Koordinasi! Jangan Sampai Ada Masalah"
-
Baru 14 TKM Beroperasi di Malioboro, Hasto Desak OPD Tambah Hingga Titik Nol Km
-
Gojek Hadirkan Kembali Yuk Liburan Untuk Menyambut Libur Sekolah
-
BRI Perkuat Klaster Susu Ponorogo, UMKM Makin Sejahtera dan Produktif
-
KKN UGM Dievaluasi Total Pasca Insiden Maut di Maluku: Masih Relevan atau Harus Dihapus?