SuaraJogja.id - Kekeringan kian parah melanda sejumlah kawasan di Gunungkidul. Warga terpaksa membeli air untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka. Tak sedikit warga yang harus menjual ternak mereka untuk sekedar menebus air bersih dari pengusaha jasa air yang selama ini menjadi langganan mereka.
Seperti yang terjadi di Padukuhan Karanguni, Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Ngawen Gunungkidul. Warga sudah menghabiskan belasan tangki air bersih untuk memenuhi kebutuhan mereka selama dua bulan terakhir. Pasalnya sumber air bersih di wilayah mereka sudah menghilang.
Ketua RT 19 Padukuhan Karangwuni, Ayup menuturkan selama dua bulan ini wilayah mereka sudah tidak dilanda hujan. Sumber atau mata air bersih di wilayah mereka sudah banyak yang mengering dan tidak bisa diambil airnya. Meski telaga di dekat mereka masih ada airnya, namun tidak bisa dimanfaatkan karena debitnya sangat sedikit.
"Kalau diambil langsung keruh. Campur dengan tanah, jadi tidak bisa digunakan lagi," ujar dia, Selasa (2/7/2024).
Baca Juga: Viral Video Ijazah Ditahan Karena Ada Tunggakan, Sekolah dan Orangtua Siawa Kompak Membantah
Akibatnya, warga harus membeli air bersih dari pengusaha jasa air bersih di dekat mereka. Dan yang paling dekat di wilayah mereka justru dari luar propinsi yaitu dari Jawa Tengah, di mana mereka mendapatkan air bersih dari Pracimantoro Jawa Tengah. Dari pengusaha air bersih tersebut, warga harus menebusnya dengan harga Rp130 ribu pertangki kapasitas 5.000 liter.
Selama dua bulan ini dirinya memang menggantungkan kebutuhan air bersih dari membeli ke pengusaha penyedia jasa air bersih. Dan dalam dua bulan terakhir dirinya sudah menghabiskan 15 tangki air bersih. sehingga secara keseluruhan dia sudah merogoh kocek Rp 19,5 juta.
"Gimana lagi. tetap harus saya lakukan, wong air bersih sulit didapat,"terang dia.
Wilayahnya memang menjadi salah satu lokasi yang belum terjangkau jaringan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Handayani. Sementara untuk mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah, sampai saat ini memang belum ada alokasi yang sampai ke wilayah mereka.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Purwono menuturkan, selama musim kemarau ini pihaknya sudah mulai menyalurkan bantuan air bersih. Setidaknya sudah ada 114 tangki yang mereka salurkan ke empat kapanewon yang membutuhkan pasokan air bersih.
Baca Juga: Viral Video Korban Kejar Pelaku Begal Payudara di Gunungkidul, Begini Kronologinya
"Sudah ada 4 kapanewon yang kami kasih bantuan air bersih," tutur dia.
Empat kapanewon yang telah mengajukan permohonan bantuan air bersih diantaranya adalah Rongkop, Panggang, Saptosari dan Tepus. Mereka telah meminta bantuan air bersih sudah sejak bulan Mei 2024 yang lalu, dan hingga kini permohonan bantuan air bersih terus meluas seiring bertambah luasnya wilayah terdampak kekeringan.
Pemkab Gunungkidul sendiri sudah menetapkan Status Darurat Kekeringan di wilayah Gunungkidul sejak tanggal 1 Juni dan berlaku hingga 31 Agustus 2024 mendatang.
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sendiri memprediksi kemarau bakal berlangsung hingga bulan Oktober 2024 mendatang.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
Pilihan
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
-
Tewas di Usia Muda, Diogo Jota Baru Menikah 2 Minggu Lalu, Tinggalkan 3 Anak
-
Detik-detik Diogo Jota Tewas, Mobil Hilang Kendali Lalu Terbakar Hebat di Jalan
-
Siapa Diogo Jota? Penyerang Liverpool Baru Meninggal Dunia Sore Ini karena Kecelakaan Maut
-
Indonesia Borong Energi AS Senilai Rp251 Triliun Demi Hindari Tarif Tinggi
Terkini
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan
-
Susi Air Buka Rute Baru: Yogyakarta-Karimunjawa, Liburan Jadi Lebih Sat Set!
-
Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Resmi Beroperasi Penuh, Sementara Masih Tanpa Tarif
-
Ditertibkan demi Sumbu Filosofi, Kridosono Kini Bebas Reklame Raksasa
-
Ledakan 3 Kali, Sumur Bau BBM, Warga Yogyakarta Tolak Mentah-Mentah SPBU Letjen Suprapto Beroperasi