SuaraJogja.id - Pemerintah Gunungkidul menganggarkan Rp400 juta untuk antisipasi dampak kekeringan yang sudah mulai melanda. Anggaran tersebut diperuntukkan untuk kepentingan droping air bersih ke wilayah-wilayah yang membutuhkan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Purwono mengatakan untuk antisipasi kekeringan, dari BPBD menyiapkan 1.000 tangki. Jumlah tersebut mendapat alokasi anggaran rutin dari pemerintah setiap tahunnya.
"Kami akan distribusikan dengan 5 Armada tangki," kata dia Senin (20/5/2024).
Untuk tahun lalu pihaknya telah mengalokasikan dropping air bersih sebanyak 1.200 tangki. Karena musim kemarau tahun lalu cukup panjang bahkan hingga bulan Desember ada yang masih merasakan dampak kekeringan.
Tahun ini anggaran untuk dropping air bersih memang hanya Rp400 juta atau hanya untuk 1.000 tangki. Pasalnya berdasarkan prediksi dari badan meteorologi klimatologi geofisika BMKG kemarau pada tahun ini lebih pendek dibanding dengan tahun 2023 yang lalu.
"Tahun ini akan lebih pendek kemaraunya," kata dia.
Oleh karena itu dia memperkirakan leluasa wilayah yang berdampak kekeringan akan jauh berkurang dibanding dengan tahun 2023 yang lalu. Dia memperkirakan kapanewon wilayah tengah tidak akan terdampak kekeringan tahun ini.
Di tahun 2023 yang lalu hanya 2 kapanewon atau Kecamatan yang tidak mengajukan dropping air bersih yaitu Wonosari dan Playen. Dan diperkirakan akan lebih banyak lagi kapanewon yang tidak mengajukan bantuan air bersih tahun ini.
Dia mengakui ada beberapa titik wilayah Gunung Kidul yang sudah membeli air bersih karena kemarau melanda. Namun demikian yang menggunakan jika hingga hari Senin ini belum ada kelompok masyarakat yang mengajukan bantuan droping air bersih.
Baca Juga: PAN Gunungkidul Resmi Usung Putra Bendahara Umum, Muhammad Ardi Widanto
"Untuk bisa mendapatkan pasokan air bersih memang harus mengajukan proposal melalui kelurahan atau desa. Sampai sekarang memang belum ada,"ujar dia.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menambahkan pihaknya telah siap untuk menghadapi kekeringan. Selain mengantarkan dropping air bersih melalui BPBD, masing-masing kapanewon juga telah memiliki anggaran untuk dropping air bersih tersebut
"Dari 18 Kapanewon ada 11 yang memiliki anggaran untuk dropping air bersih. Masing-masing anggaran berbeda satu sama lain tergantung dengan kondisi wilayahnya," ungkap dia.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Perbandingan Konsumsi BBM Mitsubishi Destinator vs Innova Zenix, Irit Mana?
- FC Volendam Rilis Skuad Utama, Ada 3 Pemain Keturunan Indonesia
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 6 Sepatu Jalan Kaki Brand Lokal Terbaik di Bawah 500 Ribu
- Tukang Jahit Rumahan di Pekalongan Syok "Ditagih" Pajak Rp2,8 Miliar
- 5 SUV 7 Penumpang Alternatif Destinator, Harga Lebih Murah, Pajak Ringan!
Pilihan
-
Rahasia Dean Henderson Tundukkan Algojo Liverpool: Botol Minum Jadi Kunci
-
Bos Danantara Sebut Pasar Modal Motor Ekonomi, Prabowo Anggap Mirip Judi
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Update Pemain Abroad: Nathan Tjoe-A-On Debut Pahit, Eliano Menang, Mees Hilgers Hilang
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
Terkini
-
Bendera One Piece Bikin Heboh, Deddy Corbuzier Beri Lampu Hijau dengan Syarat Ini
-
TPR Parangtritis Dipindah! Kabar Baik untuk Wisatawan & Warga Gunungkidul
-
Drama di Lift Hotel Jogja, Atlet Bulu Tangkis Muda Terjebak, Damkarmat Turun Tangan
-
4 Ledakan Gagal Hancurkan Mortir di Sleman, Warga Diimbau Mengungsi untuk Peledakan Lanjutan
-
Bye-bye Parkir ABA, Lihat Penampakan Parkir Baru di Ketandan, Anggarannya Fantastis