SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Yogyakarta mengkaji pembentukan hotel ramah anak. Hotel ramah anak ini bertujuan untuk semakin mewujudkan hotel yang aman dan nyaman bagi anak-anak di kota gudeg.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta Sarmin menuturkan saat ini kajian dalam tahap peninjauan indikator-indikator hotel ramah anak.
"Tujuan mewujudkan hotel ramah anak adalah menciptakan suasana hotel yang aman dan nyaman untuk dikunjungi anak-anak. Apalagi ketika anak-anak berwisata ke Kota Yogya pasti membutuhkan tempat aman dan nyaman untuk transit dan menginap. Mewujudkan hotel ramah anak adalah solusinya," kata Sarmin, Minggu (21/7/2024).
Kehadiran hotel ramah anak dinilai penting bagi daerah yang memang hidup dari pariwisata seperti Kota Yogyakarta. Ketika hotel sudah ramah anak dipastikan anak harus dalam posisi aman nyaman untuk beraktivitas anak.
Baca Juga: Terlupakan! Seni Kriya Yogyakarta Menanti Apresiasi di Tengah Gemerlap
Termasuk memastikan hotel-hotel digunakan untuk mendukung kegiatan yang bersifat positif. Sehingga, tak hanya untuk bermain saja, hotel ke depan diharapkan dapat memantau hal-hal yang terindikasi mengancam hak anak.
"Ketika hotel sudah masuk kategori ramah anak, misal ada TPPO [Tindak Pidana Perdagangan Orang] yang korbanya adalah anak-anak, harapannya hotel bisa membantu memantau dan memberikan sinyal. Terutama ketika ada hal-hal yang sifatnya mengancam hak-hak anak," tuturnya.
Setelah tahap penyusunan dan peninjauan, Sarmin bilang DP3AP2KB Kota Yogyakarta akan hadir untuk mendampingi hotel-hotel agar bisa menjadi hotel ramah anak serta percontohan bagi hotel-hotel lain. Hotel ramah anak dimulai dari menyatakan diri bergabung dengan Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI).
Sementara itu Ketua KPAID Kota Yogyakarta Sylvi Dewajani menyampaikan sudah memiliki draf indikator-indikator hotel ramah anak. Hal itu didapat dari hasil workshop dengan para pihak terkait.
Hal ini, kata Sylvi penting untuk segera diwujudkan. Pasalnya ka menengarai kini pintu masuk beberapa kasus kekerasan seksual adalah apartemen dan hotel.
Baca Juga: Bangkitkan Gairah Berkesenian, Festival Karawitan UGM Kembali Digelar
Apalagi kasus TPPO juga banyak diawali dari transaksi-transaksi di hotel. Oleh karena itu KPAID yang fokus pada korban anak menganggap bahwa para pelaku hotel bisa menjadi bagian untuk mencegah hal itu dan memberikan perlindungan kepada anak.
"Konsep hotel ramah anak belum pernah ada di tingkat nasional. Di internasional sudah ada. Ini [hotel ramah anak] adalah rintisan baru. Sebelumnya sudah ada seperti Polsek ramah anak di Yogya," ujar Sylvi saat workshop review draf indikator hotel ramah anak di Griya UMKM Yogyakarta.
Berita Terkait
-
Review Film Hotel Pula, Ketika Trauma Perang Memengaruhi Kehidupan Seseorang
-
Review Novel 'Iyan Bukan Anak Tengah', Ketika Anak Merasa Tidak Diprioritaskan
-
Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
-
Rencanakan Liburan Akhir Tahun, Ini Deretan Rekomendasi Aktivitas Seru dengan Tema Menarik
-
Penyebab dan Cara Mengatasi Mata Anak Sering Berkedip, Orangtua Perlu Tahu
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
Terkini
-
Akademisi UGM: Program Transmigrasi di Papua Masih Dibutuhkan
-
Satpol PP Kota Yogyakarta Terjunkan 100 Personel Amankan Kampanye Terbuka
-
DPD Golkar Gunungkidul Pecat Kader AMPI karena Dukung Paslon Selain Endah-Joko
-
Geger, Remaja Diduga Klitih Diamankan Warga di JJLS Gunungkidul
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony