Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 30 Juli 2024 | 16:37 WIB
Kadiv Humas Jogja Police Watch (JPW) Baharuddin Kamba. [Suarajogja.id / Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Baharuddin Kamba selaku Kadiv Humas Jogja Police Watch (JPW) meminta kepolisian segera meringkus terduga pelaku pembawa senjata tajam (sajam) dalam kasus kecelakaan yang menewaskan seorang seorang mahasiswi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) di Jalan Kusumanegara, Umbulharjo, Kota Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Dia menyoroti penindakan polisi terkait kasus tersebut. Pasalnya hingga saat ini belum ada terduga pelaku pembawa sajam yang diamankan dari kejadian itu.

"Seharusnya mudah dan tidak butuh waktu sepekan lebih untuk menangkap terduga pelaku pembawa sajam yang diduga mengakibatkan seorang mahasiswa Unisa Yogyakarta meninggal dunia karena menghindari pembawa sajam dan berujung kecelakaan lalu lintas," kata Kamba, dalam keterangannya, Selasa (30/7/2024).

Menurutnya ada beberapa pihak yang bisa dimintai keterangan dalam peristiwa itu. Penindakan kasus ini secara cepat akan memberikan keadilan bagi keluarga korban.

Baca Juga: Periksa Sejumlah Saksi dan CCTV, Polisi Cari Pemuda Bersajam dalam Kasus Kecelakaan Mahasiswi Unisa

Potret ucapan belasungkawa kematian mahasiswi Unisa Yogyakarta yang tewas kecelakaan saat hindari pemuda membawa sajam di Jogja. (Instagram/@unisa.idaman)

Tak hanya bagi keluarga korban saja, tetapi juga akan berpengaruh kepada mahasiswa yang akan berkuliah di Jogja. Sehingga orang tua tidak khawatir ketika mengirim anaknya melanjutkan studi ke kota gudeg ini.

"Teman korban kan dapat dimintai keterangan dalam peristiwa ini. Semakin cepat terduga pelaku pembawa sajam ini ditangkap, maka penegakan hukum dan keadilan bagi keluarga korban dapat segera dirasakan," ujarnya.

"Sebaliknya, bila terduga pelaku pembawa sajam belum tertangkap, maka para orangtua terutama yang berasal dari luar pulau Jawa akan khawatir untuk menyekolahkan [kuliah] anaknya di Yogyakarta," imbuhnya.

Disampaikan Kamba, jika Polresta Yogyakarta tidak berhasil menangkap terduga pelaku pembawa sajam ini hingga akhir bulan Juli 2024 ini. Maka Polda DIY dapat mengambilalih penanganan kasus tersebut.

Jika perlu, Kamba bilang Polda DIY dapat melakukan supervisi atas penanganan kasus ini. Pasalnya sudah lebih dari sepekan lamanya terduga pelaku pembawa sajam belum juga berhasil ditangkap.

Baca Juga: Undang JK dan Prabowo, Muhammadiyah Gelar Konsolnas Secara Tertutup

JPW berharap kepada Kapolda DIY Irjen Pol Suwando Nainggolan memberikan atensi atas kasus ini. Agar terduga pelaku bisa segera ditangkap oleh pihak kepolisian.

"Jika perlu Komisi III DPR RI turut memberikan atensi atas perkara ini dengan turun ke Yogyakarta. Sama halnya anggota DPR RI Komisi III ke Yogyakarta dalam perkara mafia tanah," tandasnya.

Sudah Mengerucut

Polisi masih mendalami pemuda pembawa senjata tajam (sajam) di tengah jalan dalam kasus kecelakaan yang menewaskan seorang seorang mahasiswi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (UNISA). Sejumlah saksi telah diperiksa atas peristiwa tersebut.

Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta Kompol Probo Satrio menuturkan sudah ada lima orang saksi yang dimintai keterangan terkait kejadian itu. Kini identitas terduga pelaku pun sudah mulai mengerucut.

"Kita sudah melakukan pemeriksaan saksi kurang lebih empat orang dan ada satu saksi lagi, waktu kejadian memang sangat minim saksi," kata Probo, Selasa (30/7/2024).

Beberapa cctv yang ada di sekitar lokasi kejadian pun sudah diperiksa. Total ada tiga rekaman cctv yang diamankan polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Kita sudah mendapatkan kurang lebih tiga titik cctv, sebetulnya ada beberapa tapi yang lain mati," ujarnya.

"Nah ini sudah mengerucut [identitas terduga pelaku] mudah-mudahan kita bisa segera mengetahui pelaku yang membawa sajam di tengah jalan itu," imbuhnya.

Load More