SuaraJogja.id - DP3AP2KB Kota Yogyakarta terus memaksimalkan pemenuhan standarisasi ruang bermain ramah anak di wilayahnya. Standarisasi ruang bermain ini memiliki peranan penting dalam menyediakan ruang aman dan nyaman bagi kegiatan bermain anak.
Analis Kebijakan Ahli Muda Pemenuhan Hak Anak, DP3AP2KB Kota Yogyakarta, Cahyaning Handadari menuturkan pada tahun 2024 standarisasi ruang bermain ramah anak menyasar sejumlah lokasi. Di antaranya PUSPAGA, Tempat Penitipan Anak (TARA), Taman Pintar dan RTHP Gajah Wong.
Disampaikan Cahyaning, standarisasi ruang bermain ramah anak di Kota Yogyakarta ini dilakukan setiap tahunnya dari Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Khusus untuk Taman Pintar melakukan perpanjangan standarisasi ruang bermain ramah anak.
"Taman Pintar sudah memiliki standarisasi ruang bermain ramah anak sejak tahun 2019 hingga 2023. Sehingga, untuk tahun ini Taman Pintar melakukan perpanjangan standarisasi tersebut," kata Cahyaning dalam keterangannya, Minggu (4/8/2024).
Selain berperan menyediakan ruang aman dan nyaman bagi kegiatan bermain anak. Hal ini sebagai wujud upaya perlindungan anak dari tindak kekerasan dan potensi bahaya lainnya.
Sehingga anak tidak akan menghadapi situasi atau kondisi yang bersifat diskriminatif. Dia bilang untuk mendapatkan standarisasi ruang bermain ramah anak ini harus memiliki beberapa aspek mulai dari lingkungannya, keamanannya, pengelolaannya, ataupun memiliki sarana difabel atau tidak.
"Taman Pintar ini sudah banyak memenuhi syarat. Sehingga tinggal syarat parameter udara dan air saja kita lakukan karena ada batas waktunya," ungkapnya.
Selain Taman Pintar, kegiatan tes uji polusi udara dan air juga dilakukan di RTHP Gajah Wong. Kegiatan itu dalam rangka memberikan standarisasi lebih banyak kepada ruang bermain ramah anak yang ada di Kota Gudeg.
Penyelia Pengambil Sampel UPT Laboraturium Pengujian Kualitas Lingkungan DLH Kota Yogyakarta, Suranto mengungkapkan, pada tes uji polusi udara dan air ini dilakukan uji parameter gas SOx, gas NOx dan OX.
Baca Juga: Skrining Ginjal di Sekolah: Upaya Pemkot Jogja Cegah Lonjakan Pasien Cuci Darah Anak
Selain itu, adapun parameter pendukung kelembaban udara yang dapat dilihat dari berapa banyak tekanan udara, arah angin, kecepatan angin dan kebisingan.
"Kita lakukan tes uji polusi udara dan air ini memerlukan beberapa waktu. Sehingga hasil yang didapat tidak langsung terlihat. Seperti parameter partikulat [PM10] ini kita ambil parameter paling bagus di angka 10 dan untuk debu di Kota Yogyakarta rata-rata diameternya kurang dari 10 mikron," ungkap Suranto.
Dengan uji polusi udara dan air ini diharapkan dapat semakin meningkatkan standarisasi ruang bermain ramah anak yang ada. Termasuk menjaga parameter udara dan air tetap baik.
"Terlepas dari beban pencemaran udara dari banyaknya polusi yang disebabkan oleh motor. Kota Yogyakarta ini cenderung baik baku mutunya," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
Terkini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!
-
Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Masih Sakit, Jokowi Paksakan Diri ke Reuni UGM: Kalau Nggak Datang Nanti Rame Lagi!
-
Tiba di UGM, Jokowi Tebar Senyum di Reuni Guyub Rukun, Nostalgia di Tengah Badai Ijazah Palsu