SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) menyasar lingkungan sekolah untuk melakujan edukasi pencegahan perilaku bullying atau perundungan. Hal ini untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman di lingkup sekolah.
Sosialisasi dan edukasi itu dilakukan melalui DP3AP2KB Kota Yogyakarta dengan program Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Pintar. Program ini diselenggarakan di sekolah-sekolah di Kota Yogyakarta.
Pengelola Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DP3AP2KB Kota Yogyakarta, Era Ambarningsih menuturkan akan ada 10 sekolah yang akan diberikan edukasi dan sosialisasi mengenai perundungan anak. Kegiatan itu dimulai tanggal 29 Agustus hingga 17 September 2024.
Era menilai isu perundungan perlu diberi perhatian lebih khususnya di lingkup sekolah. Apalagi isu perundungan yang masih sering kali terjadi di sejumlah sekolah.
"Isu ini masih banyak ditemukan. Kita berikan sosialisasi bagaimana pencegahan dan dampak jika siswa melakukan perundungan di sekolah," kata Era, dalam keterangannya, Jumat (30/8/2024).
Melalui program sosialisasi dan edukasi ini, Era berharap para siswa bisa lebih memahami dampak yang akan ditimbulkan usai melakukan perundungan. Sehingga niat untuk melakukan perundungan itu dapat dicegah.
Pihaknya menambahkan, jika terjadi bullying di sekolah, dampak dari bullying akan berbagai macam. Di antaranya dapat memicu atau menimbulkan gangguan emosi, masalah mental, bahkan penurunan prestasi.
"Dampak lainnya yang terjadi salah satunya dapat membuat anak-anak sakit hati dan down," ungkapnya.
Diungkapkan Era, nantinya PUSPAGA Pintar tidak hanya akan menyasar sejumlah sekolah. Melainkan bakal dilakukan pula di beberapa wilayah dan rumah ibadah.
Baca Juga: Ciptakan Ruang Aman dan Nyaman Bagi Anak, Ruang Bermain Anak di Kota Jogja Harus Penuhi Standarisasi
"Pada tahun ini frekuensinya di sekolah dulu. Nantinya juga akan dilakukan di wilayah dan tahun depan di rumah ibadah yang ada di Kota Yogyakarta," ujarnya.
Salah satu edukasi dampak bullying melalui program PUSPAGA Pintar kali ini, sudah digelar di SMP Negeri 16 Yogyakarta pada hari Kamis (29/8/2024) kemarin.
Sementara itu, Guru Kesiswaan yang mewakili Kepala Sekolah SMP Negeri 16 Yogyakarta, Karsono mengapresiasi program itu. Pihaknya berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kepedulian para siswa untuk melek terhadap tindakan perundungan di sekolah.
"Semoga dengan adanya sosialisasi dan edukasi yang diberikan pemerintah, dapat menjadikan siswa siswi kami patuh terhadap peraturan dan tidak adanya kasus perundungan atau bullying di SMPN 16 Yogyakarta," ujar Karsono.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
Terkini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!
-
Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Masih Sakit, Jokowi Paksakan Diri ke Reuni UGM: Kalau Nggak Datang Nanti Rame Lagi!
-
Tiba di UGM, Jokowi Tebar Senyum di Reuni Guyub Rukun, Nostalgia di Tengah Badai Ijazah Palsu