SuaraJogja.id - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyoroti kebutuhan dokter di Indonesia. Dia menilai saat ini jarak antara produksi dan kebutuhan dokter masih cukup jauh.
"Kita itu butuh dokter ya, kalau mau satu per seribu itu kan butuhnya 280 ribu dokter, itu masih negara lower middle income country, negara berpenghasilan rendah," kata Budi ditemui di Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Rabu (4/9/2024).
Disampaikan Budi, dari total penduduk Indonesia saat ini yang mencapai 280 juta. Setidaknya dibutuhkan paling tidak 280 ribu dokter yang tersebar di Indonesia.
Namun pada kenyataannya dokter yang ada sampai saat ini belum mencapai angka minimal itu. Sekarang dokter di Indonesia baru sekitar 170 ribu.
"Dari 280 juta jadi kita butuh 280 ribu dokter tapi kita sekarang baru 170 ribuan jadi masih kurang kan berapa tuh, 110 ribu. Produksi kita setahun 12 ribu, ini masih jauh sekali gapnya [jaraknya]," ucap dia.
Oleh sebab itu, Budi mengatakan sangat mendukung pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki kesempatan untuk membantu pemenuhan dokter di Indonesia. Termasuk dari perguruan tinggi dengan membangun Fakultas Kedokteran.
Termasuk dalam hal ini Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta yang telah resmi meluncurkan Fakultas Kedokteran. Budi menilai Muhammadiyah memang memiliki kemampuan untuk mewujudkan itu.
"Nah kebetulan Muhammadiyah kan kualitasnya sudah bagus perguruan tingginya. Jadi terus akan sangat mudah untuk meminta bantuan Muhammadiyah membuka Fakultas Kedokteran dan ini yang pertama Aisyiyah," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Budi turut meminta agar ada lebih banyak lagi Fakultas Kedokteran yang menyusul dibuka. Tidak lupa dengan kemudian mengakomodir putra putri daerah.
Baca Juga: Soal Kasus Bullying di Fakultas Kedokteran, Menkes: Indonesia Kalau Suruh Menghukum Susah
"Nah titip saya adalah kalau bisa jangan hanya satu ini, kalau bisa lebih banyak lagi dibuka Pak Haedar sama ibu, investasi lebih banyak di Fakultas Kedokteran," tuturnya.
"Dan kalau saya juga boleh mohon kalau bisa orang-orang dari luar Jawa, penduduk-penduduk aslinya, putra daerah dari sana juga dibuat programnya agar lebih banyak lagi dokter-dokter putra daerah yang bisa kita diskusikan peran langsung," imbuhnya.
Sementara itu Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan ini menjadi tonggak bagi seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah-'Aisyiyah (PTMA). Fakultas Kedokteran ini dipercaya akan menjadi cikal bakal dan role model bagi Unisa lainnya.
"Kami selalu terpanggil untuk bangsa untuk dunia kemanusiaan, agar Muhammadiyah hadir," ujar Haedar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
-
Keluarga Sebut Diplomat Arya Daru Hanya Gunakan Satu Ponsel yang Kini Masih Hilang
-
Kakak Ipar Arya Daru Ungkap Kondisi Istri: Minta Masyarakat Kawal Kasus dengan Empati
-
Arya Daru Putuskan Bunuh Diri? Keluarga Akui Tak Pernah Dengar Almarhum Mengeluh soal Kerjaan
-
Jadi Korban Tabrak Lari, Innova Dikemudikan Mahasiswa Terjun Bebas Timpa Rumah Warga di Sleman