SuaraJogja.id - Angka bunuh diri di Kabupaten Bantul akhir-akhir ini dianggap cukup tinggi. tercatat hingga awal September ini sudah ada 18 orang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri selama tahun 2024. Bahkan sudah ada dua warga yang meninggal dunia karena bunuh diri dalam tiga hari terakhir.
Terbaru, peristiwa bunuh diri terjadi di Triwidadi, Pajangan, Bantul pada Kamis (5/9/2024) pagi. Seorang wanita lanjut usia, K (75) warga setempat. Ia ditemukan tergantung tali tampar di kamarnya.
Dua hari sebelumnya juga terjadi kasus serupa di Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, pada Selasa (3/9/2024) sore. Seorang laki-laki berinisial F (30) ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di rumah orang tuanya sekitar pukul 16.32 WIB.
Kondisi inilah yang menjadi perhatian utama pihak kepolisian. Polres Bantul terus berupaya meningkatkan pendekatan ke masyarakat berupa pemberian imbauan agar bisa menekan angka kasus bunuh diri.
Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakotta mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bantul agar saling mengingatkan satu sama lain bila sedang mengalami masalah agar tidak memilih jalan bunuh diri.
"Kami sebagai aparat kepolisian tidak henti-hentinya memberikan imbauan kepada masyarakat untuk saling mengingatkan. Mungkin banyak sanak saudara atau keluarga yang sedang frustrasi, kadang-kadang masalah ekonomi," ujarnya Kamis (5/9/2024).
Maka dari itu dia mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama saling mengingatkan dan membantu mereka yang sedang mengalami depresi. Karena kasus bunuh diri di Bantul kebanyakan lantaran depresi berlebihan akibat masalah ekonomi serta kebanyakan masyarakat menganggap remeh tentang masalah depresi.
"Untuk hal seperti itu tidak hanya di Bantul tapi pasti di semua daerah ada yang seperti itu, namun karena momennya pas akhir-akhir ini banyak kejadian bunuh diri. Oleh karena itu kita akan meningkatkan imbauan-imbauan kepada masyarakat," ungkapnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan video atau konten yang berisi tentang kasus bunuh diri. Bunuh diri bukan hal yang seharusnya disebarluaskan oleh karenanya tidak ada alasan untuk menyebarluaskan penderitaan orang lain.
Baca Juga: Anggota Polisi di Kulon Progo Ditemukan dengan Luka Tembak, Kapolres Pastikan Murni Bunuh Diri
Sekali tersebar, lanjutnya, konten tersebut akan sulit untuk dihapus. Dan hal ini hanya akan memicu dampak negatif pada masyarakat, khususnya bagi keluarga dan teman-teman korban.
Polres Bantul juga meminta kerjasama dari seluruh komponen masyarakat, termasuk pengguna media sosial, untuk lebih sensitif dan bijaksana dalam menggunakan dan memviralkan konten.
Menurut Michael, ketertiban dan etika dalam bermedia sosial perlu ditekankan, dengan tidak menyebarkan foto dan video yang mengandung adegan bunuh diri ataupun kekerasan lainnya.
“Mari membangun lingkungan kepedulian di dalam keluarga dan selalu memberi dukungan kepada setiap anggota keluarga, sehingga kejadian bunuh diri bisa terhindarkan,” tandas dia.
Catatan Redaksi: Hidup sering kali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567, yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Ulah Polos Siswa Bikin Dapur SPPG Heboh: Pesanan Khusus Lengkap dengan Uang Rp3.000 di Ompreng!
-
Numpang Tidur Berujung Penjara: Pria Ini Gasak Hp Teman Kos di Sleman
-
Waduh! Terindikasi untuk Judol, Bansos 7.001 Warga Jogja Dihentikan Sementara
-
Dijebak Kerja ke Kamboja: Pemuda Kulon Progo Lolos dari Sindikat Penipuan hingga Kabur Lewat Danau
-
Banding Kasus TKD Maguwoharjo: Jogoboyo Edi Suharjono Lawan Vonis Berat