SuaraJogja.id - Sejumlah warga di Kalurahan Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman kecewa dengan pelaksaan sosialisasi pembangunan Jalan Tol Solo-Jogja-Kulon Progo Seksi II Paket 2.1 Purwomartani-Maguwoharjo di Kantor Kalurahan Maguwoharjo, Rabu (11/9/2024). Warga mengaku belum mendapatkan kejelasan dari sosialisasi tersebut.
"Saya kecewa enggak ada jawabannya, belum terjawab kan pertanyaan saya tadi. Ada di notulen tidak terjawab," kata Eko Candra, salah satu warga Padukuhan Ringinsari di Kalurahan Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Sleman, ditemui usai sosialisasi, Rabu sore.
Eko sendiri merupakan salah satu dari sekian warga yang aktif menyampaikan keresahannya dalam forum yang digelar oleh PT Daya Mulia Turangga (DMT) selaku kontraktor tol di wilayah tersebut.
Dia menyampaikan bahwa sejak awal sebagian besar warga terdampak tol langsung maupun yang berada di sekitarnya tidak dilibatkan dalam sosialisasi. Baru dalam forum sosialisasi hari ini para warga akhirnya bisa menyampaikan keresahan mereka.
Namun alih-alih mendapat keterangan atau jawaban jelas terkait pembangunan tol di wilayah mereka. Pihak kontraktor pun belum bisa memberikan jawaban secara utuh seperti yang diharapkan.
"Karena memang kita baru kali ini dilibatkan. Jadi mereka mengklaim sebelumnya sudah ada kajian publik. Cuma yang diundang itu sama sekali tidak representatif. Makanya kita baru sekali ini datang, yang ngerti harus nanya apa, itu kan baru sekali ini," tegasnya.
"Dan itu pun tadi penjelasannya kan saya kira kurang jelas. Tadi sudah saya tegaskan, proyek strategis nasional kok presentasi cuma 10 lembar, itu kan, tiangnya dimana enggak bisa jawab, jalannya gimana juga enggak terjawab. Makanya kita masih menuntut untuk supaya itu perjelas dulu baru mereka boleh mulai," imbuhnya.
Ada beberapa hal yang disampaikan Eko dalam forum sosialisasi tadi. Mulai dari akses jalan di depan rumahnya yang terdampak konstruksi hingga kemungkinan rekayasa lalu lintas saat konstruksi nanti dimulai.
"Saya pribadi secara ini jalan saya itu hilang. Jadi itu masuk dari bagian yang digusur. Terus nanti seperti apa kan belum dijelaskan, katanya masih ada kajian," tuturnya.
Disampaikan Eko, warga selanjutnya menuntut untuk diadakan konsultasi publik ulang, yang bisa dipertanggungjawabkan secara baik. Mulai dari undangan hingga segala penyampaian mengenai detail konstruksi yang akan dilakukan.
Berita Terkait
-
Ada Warga Eks Kampung Bayam Protes Setelah Kunci KSB Diserahkan, Pramono: Dulu Mereka Tak Mau Ketemu Saya
-
Protes Meningkat, Prabowo Berterima Kasih pada Jokowi, Zainal: Memperkuat Narasi Dirty Vote
-
KKN Unila Gelar Sosialisasi Branding Digital untuk UMKM di Tubaba Lampung
-
Lawan Judi Online, KKN Unila Sosialisasikan Bahaya Judol di Kampung Lingai
-
Belum Kerja, Alex Pastoor Sudah Diprotes Suporter Timnas Indonesia
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
- Mees Hilgers Berpotensi Tinggalkan Tim
- Ria Ricis Bantu Pengobatan Keponakan Ratusan Juta, Keberadaan Suami Oki Setiana Dewi Dipertanyakan
- Kunjungi Nunung ke Kost, Momen Raffi Ahmad Transfer Uang Jadi Perbincangan
Pilihan
-
Enjoy Soal Persaingan Lini Depan, Septian Bagaskara: Pelatih Punya Wewenang
-
Lepas Pelatih Kiper demi Timnas Indonesia, Bos Dewa United FC Ucap Pesan Menyentuh
-
Patrick Kluivert Harus Coret 6 Pemain Jelang Timnas Indonesia Lawan Australia, Siapa Tersingkir?
-
Dulu Calon Bintang Timnas Indonesia, Jagoan Indra Sjafri Malah Ditendang Klub Kasta Terbawah
-
Antusiasme Go Ahead Eagles Lepas Dean James ke Timnas Indonesia
Terkini
-
Antisipasi Kecurangan Takaran Terulang, Mendag Bakal Kontrol Ketat Produksi Minyakita
-
Berdayakan Tukang Becak Kayuh di Bulan Ramadan, Muhammadiyah Bagikan Becak Listrik 1912
-
Pedagang di Gunungkidul Keluhkan Pasar Kian Sepi, Sebagian Terpaksa Memilih Tutup
-
Sambut Arus Mudik, Terminal Wonosari Gelar Ramp Check dan Siapkan Karpet Lesehan di Ruang Tunggu
-
Batal Dibuat Satu Arah, Plengkung Gading Ditutup Total