Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 11 September 2024 | 19:48 WIB
Sosialisasi pembangunan Jalan Tol Solo-Jogja-Kulon Progo Seksi II Paket 2.1 Purwomartani-Maguwoharjo di Kantor Kalurahan Maguwoharjo, Rabu (11/9/2024). [Suarajogja.id/Hiskia]

Kemudian jika dilakukan kembali sosialisasi tentang konstruksi tol ini, seharusnya semua pihak berwenang di dalam proyek strategis nasional itu bisa menjelaskan secara detail.

"Itu kan hak dari warga semua RT 12 bahkan satu padukuhan, karena kan range dampaknya tidak cuma satu RT, satu kalurahan bahkan kalau pengalihan lalu lintas bisa sampai 1 kota, pengalihan lalu lintas bottleneck semua macet. Dan sosialisasi lagi pastikan semuanya sudah punya jawaban detail," tegasnya.

Sementara itu, Deputy Project Manager PT DMT Arvi Zulham menyatakan bahwa sosialisasi merupakan hal yang wajib dilakukan sebelum memulai proyek. Sejauh ini dia mengklaim telah berkoordinasi dengan sejumlah pemangku wilayah untuk urusan sosialisasi kepada warga.

"Tentunya kalau yang berdampak langsung kami selain melakukan sosialisasi di hari ini sebelum melakukan eksekusi di lapangan kami akan memberikan waktu juga dengan para dukuh untuk melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat," ujar Arvi.

"Jadi nantinya pada saat di lapangan ada tim kami, tim operation yang akan melakukan identifikasi rumah-rumah masyarakat yang terdampak dan tentunya yang tidak terdampak juga sama, kami akan melakukan sosialisasi secara langsung juga," imbuhnya.

Dia menegaskan tidak akan masuk ke area proyek jika memang semua urusan terkait dengan pembebasan lahan belum usai. Sosialisasi pun menjadi hal yang wajib untuk dilakukan.

"Kami tidak akan melakukan pekerjaan konstruksi di lahan bapak yang belum selesai," ujarnya.

"Agenda sosialisasi ini adalah satu kewajiban untuk mempublish kegiatan kami untuk memulai pekerjaan jadi baik yang terdampak maupun tidak terdampak langsung," tambahnya.

Load More