SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan aplikasi sistem informasi terpadu pengelolaan kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang terdapat di wilayah Panggung Krapyak, Kelurahan Panggungharjo, Sewon.
"Dengan inovasi Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofi (Pesan Sufi) ini diharapkan rencana pengelolaan sumbu filosofi dalam setiap tahapan bisa terencana secara terpadu karena pengelolaan kawasan sumbu filosofi ini multi stakeholder," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Kamis.
Menurut dia, pengelolaan kawasan sumbu filosofi perlu melibatkan berbagai pemangku kepentingan atau stakeholder termasuk di dalamnya dunia usaha, sehingga membutuhkan gerak langkah yang seragam dan terpadu antara pemerintah, perusahaan maupun stakeholder terkait lainnya.
"Dengan adanya Pesan Sufi ini program pelestarian dan pengembangannya dapat berjalan seirama, dapat diselaraskan dengan program-program CSR perusahaan, agar potensi warisan budaya dapat dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.
Baca Juga: Hendak Mendahului, Pengendara Motor Asal Gunungkidul Tewas Tertabrak Mobil di Dlingo
Lebih lanjut Bupati mengatakan, Bantul sebagai The Origin of Mataram yang juga menjadi bagian dari sumbu filosofi Yogyakarta berupa garis imajiner dari Tugu Pal Putih, Keraton Yogyakarta dan Panggung Krapyak, sumbu filosofi Yogyakarta telah mendapat pengakuan dari UNESCO pada September 2023.
"Melalui inovasi ini, saya berharap dapat memperkuat kemitraan antara pemerintah, perusahaan dan masyarakat, saling mendengarkan berbagi pengalaman, dan bersama menghadirkan program program terbaik untuk kemajuan Bantul," katanya.
Sementara itu Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul Ari Budi Nugroho mengatakan, bahwa sumbu filosofi di Yogyakarta telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.
"Sebagian dari sumbu filosofi itu secara administratif memang ada yang masuk di wilayah Bantul, yaitu di kawasan Panggung Krapyak, Pesan Sufi ini harapannya ke depan bisa memberikan manfaat yang lebih baik, lebih luas kepada masyarakat," katanya.
Dia juga mengatakan, Bappeda Bantul saat ini sedang berproses untuk menyusun rencana aksi pengelolaan kawasan sumbu filosofi Yogyakarta.
Baca Juga: Janjian Tawuran via Video Call, 3 Remaja di Bantul Babak Belur Usai Tabrakan
"Jadi rencana aksi pengelolaan sumbu filosofi ini nanti akan menjadi dokumen Peraturan Bupati yang mengatur tentang pengelolaan kawasan warisan budaya tak benda itu," katanya.
Berita Terkait
-
Sukses Digelar, JAMHESIC FKIK UNJA Tingkatkan Kolaborasi Internasional
-
Modal Kuat dan Inovasi Digital Bisa Buat Pelaku UMKM Cuan
-
Inovasi HyperAI Xiaomi: 6 Fitur Canggih untuk Pengalaman Teknologi yang Lebih Personal
-
Buktikan Komitmen pada Kualitas dan Inovasi, Olaif Diganjar Brand Indonesia Excellence Award
-
EMBRACE Four Years of Connection Jadi Tema Perayaan Hari Jadi ASHTA District 8, Ada Program Belanja Eksklusif
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
Pilihan
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
-
Naik Tinggi Lagi, Harga Emas Antam Tembus Rp 1,5 Juta/Gram
Terkini
-
Mary Jane Bisa Kumpul Keluarga, Buat Pesan Menyentuh sebelum Keluar dari Lapas Jogja
-
Menteri LH Marah soal Sampah, 5 Truk dari Jogja Tertangkap Basah Buang Limbah di Gunungkidul
-
Anggaran Sampah Jogja Terungkap, hanya 40 Persen dari Rp96 Miliar untuk Atasi Timbunan
-
Gangguan Keamanan Hingga Internet: Bawaslu Sleman Ungkap Kerawanan Pilkada 2024
-
Pukat UGM Kritik Keras Capim KPK saat Fit and Proper Test: Menjilat DPR Agar Terpilih