Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 22 September 2024 | 09:00 WIB
Kolom abu vulkanik tebal membumbung akibat aktivitas erupsi yang terjadi di Gunung Semeru, Jawa Timur, Rabu (6/3/2024). (ANTARA/HO-PVMBG)

SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat luncuran awan panas dan ratusan guguran lava dalam sepekan terakhir.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas tersebut tercatat pada periode 13 -19 September 2024.

"Pada pekan ini terjadi 9 kali awan panas guguran ke arah barat daya [hulu Kali Bebeng] dengan jarak luncur maksimal 1.300 meter," kata Agus, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/9/2024).

Sementara itu guguran lava teramati sebanyak 426 kali ke arah hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.900 meter. Suara guguran terdengar 2 kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang.

Baca Juga: Dianggap Tak Sesuai Fakta, Warga Ngembes Gunungkidul Tantang ORI DIY Buktikan Hasil Mini Riset di Wilayahnya

BPPTKG turut melakukan analisis morfologi dari stasiun kamera Deles5, Ngepos dan Babadan2. Morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat adanya aktivitas pertumbuhan kubah.

Hal itu disebabkan oleh peristiwa guguran lava dan awan panas guguran. Untuk morfologi kubah tengah tidak ada perubahan morfologi yang signifikan.

"Berdasarkan analisis foto udara tanggal 21 Agustus 2024, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.777.900 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.366.900 meter kubik," ujarnya.

BPPTKG juga masih mencatat sejumlah kegempaan didominasi gempa guguran yang mencapai 1.041 kali. Disusul gempa tektonik sebanyak 25 kali, lalu gempa fase banyak 10 kali, 9 kali gempa awan panas guguran, dan 3 kali gempa vulkanik dangkal.

"Intensitas kegempaan pada minggu ini sedikit lebih rendah dibandingkan minggu lalu," tuturnya.

Baca Juga: Libur Panjang Maulid Nabi, Sleman Diserbu Wisatawan, Hotel Penuh, Kunjungan Meroket 30 Persen

Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak tunjam sebesar 0,1 cm per hari lebih rendah dibandingkan minggu lalu.

Load More