SuaraJogja.id - Garrya Bianti Yogyakarta meluncurkan Program Cage-Free Eggs untuk 2 Kelompok Wanita Tani (KWT) di Pandowoharjo dan Tridadi. Program ini merupakan bentuk komitmen untuk mendukung pemberdayaan komunitas dan keberlanjutan.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para wanita tani dalam berternak ayam secara berkelanjutan dan membuka peluang ekonomi baru melalui penjualan telur hasil ternak cage-free.
Selain berdampak positif kepada kesejahteraan komunitas, program ini juga sejalan dengan komitmen keberlanjutan Garrya Bianti Yogyakarta dalam mendukung praktik-praktik peternakan yang lebih ramah lingkungan.
Hal ini karena telur yang dihasilkan dari Program Cage-Free Eggs ini lebih sehat. Telur mengandung protein yang lebih tinggi, vitamin D, lemak sehat, vitamin B12, kolin, mineral, dan antioksidan yang baik untuk tubuh.
General Manajer Garrya Bianti Yogyakarta, Ridwan Heriyadi menyatakan, Program Cage-Free Eggs yang diluncurkan dengan menggandeng UGM dan Global Food Patner tak hanya berfokus kepada aspek ekonomi, tapi juga kesejahteraan sosial dan lingkungan.
"Kami sangat bangga dapat berkontribusi dalam program yang tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga kesejahteraan sosial dan lingkungan," ujar Ridwan ditemui di Garrya Bianti Yogyakarta pada Jumat (26/9/2024).
"Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat mendukung kesejahteraan masyarakat dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan untuk komunitas lokal," sambungnya.
Selanjutnya, Markom Manajer Garrya Bianti Yogyakarta, Winda menyatakan pihaknya menggandeng UGM dan Global Food Patner dalam Program Cage-Free Eggs untuk nantinya memberikan pendampingan teknis dan peatihan kepada kedua KWT.
“Bulan Maret kita coba-coba bikin yang sustain apa nih. Akhirnya kita ketemu dengan Global Food Patner dan UGM. Mereka kebetulan membutuhkan dana untuk pengembangan cage-free eggs,” kata Winda.
Baca Juga: Garrya Bianti Yogyakarta Sajikan Hidangan Spesial untuk Perayaan Imlek dan Valentine
"Singkat cerita kita bikin program CFE ini dan harus langsung memberikan dampak ke warga sekitar, makanya kita kasih ke kelompok wanita taninya di Tridadi dan Pandowoharjo," sambungnya.
Berita Terkait
-
Garrya Bianti Yogyakarta Sajikan Hidangan Spesial untuk Perayaan Imlek dan Valentine
-
Garrya Bianti Yogyakarta Hadirkan Sebuah Oasis yang Penuh Ketenangan
-
Segera Dibuka 24 Oktober Mendatang, Garrya Bianti Yogyakarta Hadir Sebagai Debut Garrya Pertama di Indonesia
-
DLH Sleman Datangi Kandang Ayam yang Dikeluhkan Warga Pandowoharjo, Pemilik akan Tutup Operasional 30 Hari
-
Kandang Ayam di Sleman Dikeluhan Warga dari Empat Padukuhan, Pemerintah Desa Pastikan Sudah Mediasi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik